Virus Corona
Mengenal Coronasomnia, Fenomena Sulit Tidur di Tengah Pandemi Covid-19 dan Cara mengatasinya
Fenomena di mana seseorang mengalami kesulitan tidur disebut meningkat di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
5. Kekhawatiran terhadap profesinya
Baca juga: Tidak Bisa Terlalu Sering Donor Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19, Berikut Waktu yang Tepat
Baca juga: 6 Jenis Makanan Ini Dapat Tingkatkan Imun, Baik Dikonsumsi saat Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri
Adapun beberapa gejala coronasomnia meliputi:
1. Tingkat stres meningkat
2. Peningkatan gejala kecemasan dan depresi, seperti pikiran yang mengganggu
3. Jadwal tidur yang tidak pasti
4. Gejala kurang tidur, seperti peningkatan kantuk di siang hari, gangguan konsentrasi dan fokus, dan suasana hati yang buruk
Di masa pandemi Covid-19, berbagai penelitian telah mendokumentasikan peningkatan tingkat insomnia dan gangguan kesehatan mental.
Sebelum pandemi, sekitar 24% orang menderita insomnia, kesulitan menjaga pola tidur, atau kesulitan untuk tetap tertidur.
Selama pandemi hingga April 2021, itu meningkat menjadi 40%.
Di antara individu dengan insomnia, atau kesulitan tidur disaat dia menginginkannya, melonjak dari 15% menjadi 42%.
Secara keseluruhan, para ahli memperkirakan jumlah orang dengan segala bentuk insomnia telah meningkat 37% dari tingkat sebelum masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Peran Getget untuk Kesehatan Mental Anak di Masa Pandemi Covid-19 atau saat Isolasi Mandiri
Berikut beberapa cara mengatasi kesulitan tidur dimasa pandemi Covid-19:
1. Tidur pada Jadwal yang Teratur
Tetapkan waktu tidur dan waktu bangun yang memungkinkan untuk tujuh hingga sembilan jam tidur.
Lakukan hal tersebuti setiap hari dengan disiplin termasuk akhir pekan.