Virus Corona
Mengenal Coronasomnia, Fenomena Sulit Tidur di Tengah Pandemi Covid-19 dan Cara mengatasinya
Fenomena di mana seseorang mengalami kesulitan tidur disebut meningkat di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Fenomena di mana seseorang mengalami kesulitan tidur meningkat di tengah pandemi Covid-19.
Dikutip dari Healthline, di Amerika, resep obat tidur telah meningkat 20 persen selama setahun terakhir dimulai ketika pandemi Covid-19 menyerang.
Fenomena ini akhirnya disebut sebagai coronasomnia, atau insomnia yang memiliki kaitan dengan Covid-19.
Baca juga: Mengenal Long Covid-19, Berikut Penyebab, Efek hingga Cara Mengatasinya
Baca juga: Beberapa Pemahaman Salah soal Vaksin Covid-19, Penerima Masih Bisa Tertular atau Tularkan Virus
Hal ini diduga terjadi karena banyak orang yang mengalami stres atau kecemasan atas Covid-19.
Dan seperti diketahui stres berkepanjangan dapat membuat tubuh manusia mengalami kesulitan tidur.
“Stres mengaktifkan sistem saraf otonom, menyebabkan pelepasan hormon seperti adrenalin dan kortisol,” kata Medalie, yang merupakan inisiator dari DrLullaby.
"Ini kemudian menyebabkan detak jantung dan tekanan darah meningkat, menempatkan sistem ke mode fight-or-flight."
Ini juga berpotensi menjadi stres berkepanjangan karena ketika orang kurang tidur akibat stres, mereka cenderung mengalami kesulitan memodulasi pikiran dan emosi keesokan harinya, berkontribusi pada stres lebih lanjut.
Coronasomnia bisa disebabkan karena berbagai hal seperti takut terhadap infeksi Covid-19 menyerang dirinya atau kerabat dekatnya, kehilangan aktivitas harian, ketidakpastian, dan masalah ekonomi.
Selain itu, coronasomnia juga dikaitkan dengan banyaknya seseorang mengkonsumsi media terutama untuk masalah Covid-19.
Dikutip dari sleepfoundation.org, Dr. Abinav Singh, direktur medis obat tidur dan penyakit dalam bersertifikat dari Indiana Sleep Center merangkum beberapa penyebab yang sering ditemui pada orang yang mengalami coronasomnia, yaitu.
1. Tekanan keuangan
2. Stres emosional
3. Jarak dari orang lain
4. Ketidakpastian