Terkini Nasional
BGN Beri Insentif Rp6 Juta untuk SPPG yang Jalankan SOP, tapi Bonus Konten Viral Cuma Guyonan
Insentif sebesar Rp6 juta bakal diberikan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi sesuai standar teknis dan kapasitas.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Pernyataan tersebut disampaikan dalam suasana santai dan bersifat guyonan saat acara Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Teknis Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis pada Senin, 27 Oktober 2025, di Jakarta," kata Khairul pada Selasa (28/10/2025) siang.
Baca juga: Jubir PDIP Ungkap Hubungan RI 1 dan Mega pasca-Gelar Pahlawan Soeharto, Ahli: Hate Love Relationship
11.640 Korban Keracunan
Di sisi lain, program Makan Bergizi Gratis (MBG) sampai saat ini menyebabkan sebanyak 11.640 orang mengalami keracunan.
Sementara jumlah ini jauh lebih sedikit dari data Kemenkes, yakni 13.371.
"Jika dilihat total penerima manfaat yang menerima gangguan kesehatan itu yang rawat inap ada 636 kalau di data kami. Kalau di kemenkes 638, beda dua. Tapi kami akan sinkronkan,” ujar Dadan, pada Rabu (12/11/2025).
“Kemudian, yang rawat jalan di data kami 11.004. Di Kemenkes 12.755. Sehingga totalnya kalau berbasis laporan Kemenkes itu 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibat program Makan Bergizi,” imbuhnya.
Di sisi lain, jumlah ini juga menunjukkan bahwa program MBG menyumbang 48 persen dari total kejadian keracunan pangan di Indonesia selama hampir 10 bulan berjalan.
Jumlah korban yang fantastis ini sempat menuai kecaman dari publik, di tambah pada Sidang Kabinet Paripurna pada 20 oktober 2025 Presiden Prabowo Subianto menyebut bahwa korban keracunan hanya 0,0007 persen dari seluruh penerima manfaat.
“36,7 juta ini bukan tanpa kekurangan. Ada beberapa ribu yang keracunan makan, sakit perut. Tetapi, kalau diambil statistik, 8.000 dari 1,4 miliar, saya kira masih dalam koridor eror yang manusiawi, kalau tidak salah katakanlah angka yang sakit itu adalah 0,0007 persen, yang berarti 99,9 persen berhasil,” kata Prabowo pada 20 Oktober 2025, dikutip dari Kompas.com.
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Airlangga/Afifah Alfina)
| Jubir PDIP Ungkap Hubungan RI 1 dan Mega pasca-Gelar Pahlawan Soeharto, Ahli: Hate Love Relationship |
|
|---|
| Respons Singkat Menteri ESDM Bahlil soal Bobibos, BBM dari Jerami: Kita Pelajari Dulu Ya |
|
|---|
| Gusdurian dan PDIP Tolak Gelar Pahlawan Soeharto Pemberian Prabowo: Membuka Luka Lama Sejarah |
|
|---|
| Guru Besar UPI Sentil Pemerintah Tak Fokus MBG Saja, tapi juga Perhatikan Kesehatan Mental Siswa |
|
|---|
| Kriteria dan Cara Cek Kesehatan Mental Gratis untuk Anak Sekolah, Ajakan dari Menteri Kesehatan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/Dadan-Hindayana-sebelum-menghadiri-sidang-kabinet.jpg)