Terkini Nasional
BGN Beri Insentif Rp6 Juta untuk SPPG yang Jalankan SOP, tapi Bonus Konten Viral Cuma Guyonan
Insentif sebesar Rp6 juta bakal diberikan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi sesuai standar teknis dan kapasitas.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Insentif sebesar Rp6 juta bakal diberikan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi sesuai standar teknis dan kapasitas.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.
Adapun ketentuan soal insentis ini sudah tertuang dalam Keputusan Kepala BGN Nomor 244 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah Program MBG Tahun Anggaran 2025.
Baca juga: Guru Besar UPI Sentil Pemerintah Tak Fokus MBG Saja, tapi juga Perhatikan Kesehatan Mental Siswa
Dadan turut menyebut bahwa kebijakan insentif ini tidak akan menambah beban anggaran baru, melainkan didapat dari hasil modifikasi skema bantuan pemerintah yang sudah ada.
"Dari program makan bergizi, dari bantuan pemerintah itu yang kemudian kita hanya modifikasi sedikit saja, jadi tidak menambah anggaran, dari anggaran yang sudah ada," kata Dadan pada Rabu (12/11/2025), dilansir oleh Tribunnews.
Menurutnya, mitra-mitra Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan "pejuang merah putih" yang perlu dihargai.
"Insentif dasar itu hanya untuk menggaransi kepada para mitra yang sudah berjuang nih, mereka kan pejuang merah putih," ujar Dadan.
Dadan juga menambahkan bahwa insentif ini bakal diberikan setiap hari selama dua tahun ke depan.
Setelahnya baru akan dievaluasi kembali.
Baca juga: Guru Besar UPI Sentil Pemerintah Tak Fokus MBG Saja, tapi juga Perhatikan Kesehatan Mental Siswa
Insentif untuk Konten Viral
Sebelum pemberian insentif untuk SPPG, BGN pernah juga menjajikan insentif bagi pelaksana MBG yang berhasil membuat konten positif soal MBG dan viral di media sosial.
Jumlahnya cukup besar, yakni Rp5 juta rupiah untuk setiap konten yang berhasil viral.
"Sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas pelaksana daerah, (ada) insentif pribadi sebesar Rp 5 juta bagi konten daerah yang berhasil viral secara positif di media sosial,” kata Nanik dalam keterangan resmi, Selasa (28/10/2025), dilansir oleh Kompas.com.
Namun, pernyataan Nanik tersebut ternyata hanya guyonan semata.
Hal ini akhirnya diklarfikasi oleh Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati.
"Pernyataan tersebut disampaikan dalam suasana santai dan bersifat guyonan saat acara Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Teknis Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis pada Senin, 27 Oktober 2025, di Jakarta," kata Khairul pada Selasa (28/10/2025) siang.
Baca juga: Jubir PDIP Ungkap Hubungan RI 1 dan Mega pasca-Gelar Pahlawan Soeharto, Ahli: Hate Love Relationship
11.640 Korban Keracunan
Di sisi lain, program Makan Bergizi Gratis (MBG) sampai saat ini menyebabkan sebanyak 11.640 orang mengalami keracunan.
Sementara jumlah ini jauh lebih sedikit dari data Kemenkes, yakni 13.371.
"Jika dilihat total penerima manfaat yang menerima gangguan kesehatan itu yang rawat inap ada 636 kalau di data kami. Kalau di kemenkes 638, beda dua. Tapi kami akan sinkronkan,” ujar Dadan, pada Rabu (12/11/2025).
“Kemudian, yang rawat jalan di data kami 11.004. Di Kemenkes 12.755. Sehingga totalnya kalau berbasis laporan Kemenkes itu 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibat program Makan Bergizi,” imbuhnya.
Di sisi lain, jumlah ini juga menunjukkan bahwa program MBG menyumbang 48 persen dari total kejadian keracunan pangan di Indonesia selama hampir 10 bulan berjalan.
Jumlah korban yang fantastis ini sempat menuai kecaman dari publik, di tambah pada Sidang Kabinet Paripurna pada 20 oktober 2025 Presiden Prabowo Subianto menyebut bahwa korban keracunan hanya 0,0007 persen dari seluruh penerima manfaat.
“36,7 juta ini bukan tanpa kekurangan. Ada beberapa ribu yang keracunan makan, sakit perut. Tetapi, kalau diambil statistik, 8.000 dari 1,4 miliar, saya kira masih dalam koridor eror yang manusiawi, kalau tidak salah katakanlah angka yang sakit itu adalah 0,0007 persen, yang berarti 99,9 persen berhasil,” kata Prabowo pada 20 Oktober 2025, dikutip dari Kompas.com.
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Airlangga/Afifah Alfina)
| Jubir PDIP Ungkap Hubungan RI 1 dan Mega pasca-Gelar Pahlawan Soeharto, Ahli: Hate Love Relationship |
|
|---|
| Respons Singkat Menteri ESDM Bahlil soal Bobibos, BBM dari Jerami: Kita Pelajari Dulu Ya |
|
|---|
| Gusdurian dan PDIP Tolak Gelar Pahlawan Soeharto Pemberian Prabowo: Membuka Luka Lama Sejarah |
|
|---|
| Guru Besar UPI Sentil Pemerintah Tak Fokus MBG Saja, tapi juga Perhatikan Kesehatan Mental Siswa |
|
|---|
| Kriteria dan Cara Cek Kesehatan Mental Gratis untuk Anak Sekolah, Ajakan dari Menteri Kesehatan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/Dadan-Hindayana-sebelum-menghadiri-sidang-kabinet.jpg)