Terkini Nasional
Sebut Buat Presiden Mundur Tak Mudah, Refly Harun: Saya Pribadi Tak Berharap Ada Presiden Jatuh Lagi
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menjelaskan bahwa membuat presiden mundur dari jabatannya itu tidak mudah.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
Sehingga, Refly mengaku sempat bertanya kepada pengundang apakah semua narasumber lain mengonfirmasi untuk hadir.
"Saya ketika diundang acara ini memerlukan untuk mengonfirmasi pada panitia apakah pembicara yang dilist ini akan datang semua."
"Mereka mengatakan beberapa di antaranya sudah konfirmasi, hampir 10 orang, pembicaranya memang 10 orang dan keynote speaker-nya," jelas Refly.
Setelah dikonfirmasi ternyata para pembicara memang datang semua.
"Dan saya cek salah satu pembicaranya apakah yang bersangkutan memang datang dan mengatakan iya," imbuhnya.
Refly mengaku harus berhati-hati lantaran teringat dengan seminar yang diadakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) mengenai diskusi pemecatan presiden yang berujung teror.
"Kenapa begitu? Seminar ini walaupun kegiatan ilmiah kan ngeri-ngeri sedap, karena kemarin di UGM ada seminar yang mengambil judul yang sama mengenai impeachment, pemecatan, pemberhentian presiden itu diancam," kata Refly.

• Blak-blakan, Refly Harun Ungkit Masa Kelam Orde Baru: Sadar atau Tidak, Nuansa Itu saat Ini Ada
Namun, ternyata seminar yang diikuti bersama dengan Din Syamsuddinn itu tidak terjadi apa-apa.
"Saya menunggu reaksi kira-kira kalau seminar ini akan diapakan ternyata alhamdullillah tidak terjadi apa-apa," ujarnya.
Pakar Hukum Tata Negara lulusan UGM ini mengatakan, jika terjadi keramaian di media sosial akibat seminar yang diikutinya adalah hal yang biasa.
"Kalaupun di dunia medsos, maya, terjadi pro dan kontra dengan kegiatan seminar ini biasa di suatu masyarakat yang demokratis," ujar dia.
Refly melanjutkan seminar yang baru diikutinya itu seminar yang biasa saja tidak mengandung unsur untuk menjegal presiden sama sekali.
"Tapi intinya adalah saya tidak melihat hal-hal yang luar biasa, yang mengarah ke pemberhentian presiden atau impeachment pada presiden pada seminar ini," ungkapnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)