Terkini Nasional
Jubir PDIP Ungkap Hubungan RI 1 dan Mega pasca-Gelar Pahlawan Soeharto, Ahli: Hate Love Relationship
Juru bicara PDIP Guntur Romli membeberkan hubungan Prabowo dan Megawati pasca Soeharto dianugerahi gelar pahlawan nasional.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Juru bicara PDIP Guntur Romli membeberkan hubungan Presiden Prabowo Subianto dan Megawati pasca-Soeharto dianugerahi gelar pahlawan nasional.
Guntur Romli menyebut bahwa kini hubungan Prabowo Subianto dan Megawati tetap baik.
"Sebenarnya relasi itu baik-baik saja ya seperti yang disampaikan pernyataan Bu Megawati tanggal 2 November bahwa Beliau sangat akrab dengan Presiden Prabowo Subianto," ungkap Guntur pada Kamis (13/11/2025), dikutip dari YouTube KompasTV.
Kendati PDIP menolak usulan Soeharto menjadi pahlawan nasional, Guntur Romli menuturkan bahwa hal tersebut tidak memengaruhi hubungan personal Prabowo dan Megawati.
"Terkait perbedaan partai kami yang menolak Soeharto sampai kapan pun sebagai pahlawan, kami yakin itu tidak akan mengganggu hubungan antara Ibu Megawati dengan Presiden Subianto secara personal," imbuhnya.
Di sisi lain, Guntur menegaskan bahwa pengangkatan Soeharto merupakan pelanggaran.
Sebab, Soeharto sendiri merupakan pelaku kejahatan HAM yang telah resmi ditetapkan ketika masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Prabowo Berencana Blokir Game Online Termasuk PUBG, Imbas Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Kata Pengamat Politik
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno mengatakan bahwa hubungan Prabowo dengan Megawati sebagai hate love relationship.
"Prabowo Subianto dan Megawati Soekarno Putri ini kan mirip hate love relationship, ya kadang satu sisi saling bekerja sama, tapi pada sisi yang lain saling beda kepentingan politik," ungkap Adi pada Kamis (13/11/2025).
Di samping itu, Adi melihat soal penolakan PDIP terhadap gelar pahlawan Soeharto tidak dilakukan dengan keras dan serius.
Mungkin banyak pihak dari PDIP yang terang-terangan menolak, namun Adi tidak melihat penolakan ini terwujud sebagai tindakan politik.
"Tapi kan penolakannya tidak terlampau ngotot, misalnya ini tidak terwujud dalam sebuah sikap protes politik yang mungkin dilakukan secara konfrontatif di parlemen," kata Adi.
Ia juga memaparkan seolah ada hubungan yang masih ingin dirawat PDIP dengan pemerintahan Prabowo, sehingga sikap perlawanan itu tidak dilakukan dengan keras.
"Kalau PDIP cukup serius menganggap gelar pahlawan ini adalah sesuatu yang memang harus diperjuangkan penolakannya, salah satu perlawanannya ya di parlemen," ujar Adi.
Prabowo Beri Gelar Pahlawan Nasional
Sebelumnya, dilansir oleh Tribunnews pada Senin (10/11/2025) Prabowo menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada 10 tokoh di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Penganugerahan ini diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 November 2025.
“Menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada mereka yang namanya tersebut dalam lampiran keputusan ini sebagai penghargaan dan penghormatan yang tinggi, atas jasa-jasanya yang luar biasa, untuk kepentingan mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa," bunyi kutipan Keppres.
Baca juga: Surya Paloh Dukung Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo, Pakar Hukum: Potensial Jadi Alat Politik
Berikut ini 10 nama yang dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Prabowo:
1. Abdurrahman Wahid, tokoh dari Jawa Timur
2. Jenderal Besar TNI Soeharto, tokoh dari Jawa Tengah
3. Marsinah, tokoh dari Jawa Timur
4. Mochtar Kusumaatmaja, tokoh dari Jawa Barat
5. Hajjah Rahma El Yunusiyyah, tokoh dari Sumatera Barat
6. Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, tokoh dari Jawa Tengah
7. Sultan Muhammad Salahuddin, tokoh dari NTB
8. Syaikhona Muhammad Kholil, tokoh dari Jawa Timur
9. Tuan Rondahaim Saragih, tokoh dari Sumatera Utara
10. Zainal Abisin Syah, tokoh dari Maluku Utara
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Airlangga/Afifah Alfina)
| Respons Singkat Menteri ESDM Bahlil soal Bobibos, BBM dari Jerami: Kita Pelajari Dulu Ya |
|
|---|
| Gusdurian dan PDIP Tolak Gelar Pahlawan Soeharto Pemberian Prabowo: Membuka Luka Lama Sejarah |
|
|---|
| Guru Besar UPI Sentil Pemerintah Tak Fokus MBG Saja, tapi juga Perhatikan Kesehatan Mental Siswa |
|
|---|
| Kriteria dan Cara Cek Kesehatan Mental Gratis untuk Anak Sekolah, Ajakan dari Menteri Kesehatan |
|
|---|
| Keluarga Pahlawan Nasional Dapat Rp57 Juta per Tahun, Mensos: Nilainya Tidak Terlalu Banyak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/hubungan-prabowo-mega.jpg)