Breaking News:

Kasus Judi Online Pegawai Komdigi

4 Fakta Pegawai Komdigi Bekingi Judi Online, Raup Rp 8,5 Miliar Sebulan, Ruko Jadi Kantor Satelit

Publik tak menyangka, aparatur negara yang seharusnya memberantas situs judi online, justru menjadi bekingan situs-situs tersebut.

Editor: Lailatun Niqmah
Tribunnews.com/Reynas Abdila
Polisi saat menggeledah kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terkait kasus judi online, Jumat (1/11/2024) malam. Publik tak menyangka, aparatur negara yang seharusnya memberantas situs judi online, justru menjadi bekingan situs-situs tersebut. Berikut fakta kasusnya. 

Para pejabat dan pegawai Komdigi itu, kata Ade, diberi kewenangan memblokir situs judol.

Namun, praktiknya, mereka justru memanfaatkan kewenangan ini untuk meraup untung.

Bahkan, mereka menyewa satu ruko sebagai kantor satelit membina situs judol agar tak diblokir.

"Mereka ini dikasih kewenangan sebenarnya untuk melakukan atau mengecek web-web judi online, kemudian mereka diberi kewenangan penuh untuk memblokir," kata Ade saat dikonfirmasi, Jumat. 

"Namun, mereka melakukan penyalahgunaan juga. Kalau mereka (pelaku) sudah kenal sama mereka (pengelola situs judol), mereka tidak blokir dan mereka (pelaku) menyewa, mencari lokasi sendiri sebagai kantor satelit," kata dia. 

Menurut Ade, ada kemungkinan jumlah tersangka bertambah.

"Masih ada yang DPO (masuk daftar pencarian orang)," kata Ade Ary. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim dengan judul Fakta Baru Kasus Judi Online Komdigi: Polisi sudah Tangkap 16 Tersangka, Terdiri dari ASN dan Sipil 

Sumber: Tribun Jakarta
Tags:
Kasus Judi Online Pegawai KomdigiJudi onlineKomdigiKementerian Komunikasi dan Digital
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved