Polisi Tembak Polisi
Bripka RR Tegas Sebut Sambo Perintahkan Tembak Bukan Hajar Brigadir J: Bapak Diam Tiba-tiba Menangis
Bripka RR menegaskan dirinya disuruh Ferdy Sambo untuk menembak, bukan menghajar Brigadir J.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Bripka RR Dicibir Mendadak Amnesia
Mansur Febrian, Kuasa Hukum Keluarga mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menyinggung kesaksian Ricky Rizal alias Bripka RR.
Dilansir TribunWow.com, Mansur menilai pengakuan para terdakwa dan saksi yang berbelit-belit mengindikasikan masih adanya pengaruh Ferdy Sambo.
Karenanya, ia mengimbau agar para pihak tersebut segera mengaku dan memberikan keterangan sebenar-benarnya.
Baca juga: Kuat Maruf dan Bripka RR Kepergok Sekongkol? Hakim Tuduh Anak Buah Ferdy Sambo: Kalian Buta dan Tuli
"Masih banyak sekali saksi yang berbelit-belit untuk mencoba melindungi sang Jenderal," kata Mansur dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Selasa (6/12/2022).
Ia kemudian membahas mengenai kesaksian Bripka RR yang mendengar Ferdy Sambo menyuruh Brigadir J berjongkok saat eksekusi.
Namun, Bripka RR mengaku tak tahu saat Ferdy Sambo menyuruh Richard Eliezer alias Bharada E menembak dan ikut turun tangan sendiri untuk mengeksekusi Brigadir J.
"Contoh Ricky Rizal. Dia mengetahui Pak FS mengatakan 'Kamu jongkok', tapi mendadak amnesia ketika ditanya terkait untuk menembak, 'Tembak, tembak!'. Jadi dia berusaha menutupi hal tersebut," tutur Mansur.
"Namun di situ menjadi keyakinan hakim, menurut kami, bahwa di sini masih ada kesetiaan terhadap Pak FS dan beberapa saksi yang mencoba menutupi kebenaran yang sebenar-sebenarnya yang kita lihat di persidangan terus berbelit-belit."

Baca juga: Bharada E Ungkap Kejanggalan Kesaksian Kuat Maruf, Bripka RR Justru Dukung, Masih Terjebak Skenario?
Oleh sebab itu, Mansur menyarankan agar para saksi dan terdakwa yang masih melindungi Ferdy Sambo untuk segera bicara jujur.
"Kami mendorong untuk para saksi dan terdakwa ini, sudahlah, berkata jujur supaya cepat clear, meminta maaf secara tulus sejujur-jujurnya," tutur Mansur.
"Akui dengan gentle, tidak usah bermain skenario."
"Masyarakat menunggu sebuah keadilan," tandasnya.(TribunWow.com/Via)