Terkini Nasional
Bossman Mardigu Wowiek Sebut Bisnis Migas hingga RS di Indonesia 99 Persen Butuh Orang Dalam
Enterpreneur Bossman Mardigu Wowiek buka suara soal cara menjalankan bisnis di Indonesia yang realitanya penuh intrik.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Enterpreneur sekaligus motivator Mardigu Wowiek Prasantyo blak-blakan menguak realita berbisnis di Indonesia khususnya di bidang usaha yang diatur ketat oleh pemerintah.
Pria yang akrab disapa Bossman itu menjelaskan bahwa kesuksesan bisnis yang diatur ketat oleh pemerintah Indonesia 99 persen pasti membutuhkan koneksi dengan orang dalam.
Dikutip TribunWow, hal ini disampaikan oleh Mardigu saat melakukan podcast bersama eks Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad di YouTube Abraham Samad Speak Up, Sabtu (5/11/2022).
Baca juga: Ditanya Media Asing soal Kelanjutan Rencana Investasi Tesla, Jokowi: Ya Tanya Elon Musk kalau Itu
Awalnya Abraham menanyakan apakah mungkin perusahaan minyak dan gas bisa menang tender dari pemerintah tanpa memberikan uang 'pelicin'.
Sebagai informasi, Mardigu sendiri telah puluhan tahun berkecimpung dalam bidang usaha minyak dan gas.
"The power (kekuatan) of orang dalam itu mungkin merupakan 99 persen kesuksesan orang berbisnis yang highly regulated (diatur ketat)," ujar Mardigu.
Mardigu kemudian menjelaskan bahwa bisnis minyak dan gas diatur ketat karena melibatkan uang yang besar, risiko besar hingga melibatkan orang-orang yang berpendidikan dan berskill tinggi.
Selain bisnis minyak dan gas, Mardigu juga menyebut bisnis maskapai penerbangan atau aviasi, rumah sakit hingga farmasi.
Mardigu menegaskan, bisnis dalam kategori tersebut 99 persen memerlukan orang dalam untuk mempermudah bisnis.
Baca juga: Apakah NFT Cocok untuk Investasi Jangka Panjang? Ini Penjelasan Ketua Asosiasi Pedagang Kripto
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Maritim dan Investasi) Luhut Binsar Pandjaitan, pernah mengungkapkan ada pejabat tinggi Pertamina (Persero) yang dipecat langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir Kompas TV, Luhut menyampaikan pernyataan tersebut secara langsung pada Rakernas Penguatan Ekosistem Inovasi Teknologi BPPT 2021 yang disiarkan secara langsung melalui Youtube BPPT TV, Selasa (9/3/2021).
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang berada di bawah Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia yang bergerak di bidang kajian dan penerapan teknologi.
Luhut menjelaskan kronologi pemecatan ini terjadi karena yang bersangkutan sudah keterlaluan dalam mengambil kebijakan di Pertamina.

Pemecatan ini terkait dengan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada proyek Pertamina.
Luhut menyampaikan bahwa Proyek yang dimaksud terkait pembuatan pipa pertamina yang tidak menggunakan produk dalam negeri.