Virus Corona
Termasuk Gejala Ringan, Studi Ungkap Penyintas Covid-19 dengan Kabut Otak Mengalami Peningkatan
Bahkan, masalah itu juga mengalami peningkatan pada pasien yang hanya mengalami gejala ringan.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Di antara semua pasien, para peneliti menemukan bahwa:
- 15 persen menunjukkan defisit dalam kefasihan fonemik dalam berbicara mereka.
- 16 persen dalam satu set keterampilan mental yang disebut fungsi eksekutif mereka.
- 18 persen menunjukkan defisit dalam kecepatan pemrosesan kognitif mereka
- 20 persen mengalami masalah dalam kemampuan mereka untuk memproses kategori atau dalam ingatan memori
- dan 24 persen dalam masalah pengkodean memori, di antara gangguan lainnya.
Para peneliti mencatat bahwa pasien yang dirawat di rumah sakit lebih mungkin mengalami gangguan dalam perhatian, fungsi eksekutif, kefasihan kategori dan memori.
Misalnya, dalam hal ingatan, para peneliti menemukan 39 persen pasien rawat inap mengalami gangguan di area tersebut dibandingkan dengan 12 persen pasien rawat jalan.
Ketika datang ke pengkodean memori, data menunjukkan bahwa 37 persen pasien rawat inap mengalami penurunan dibandingkan dengan 16 persen pasien rawat jalan.
Penulis mencatat kemungkinan bias dalam sampel karena pasien yang menjadi partisipan seluruhnya mengalami gejala.
Artinya pasien tanpa gejala tidak masuk dalam data analisa di atas.
"Hubungan Covid-19 dengan fungsi eksekutif menimbulkan pertanyaan kunci mengenai pengobatan jangka panjang pasien," tulis para peneliti.
"Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi faktor risiko dan mekanisme yang mendasari disfungsi kognitif serta pilihan untuk rehabilitasi." (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya