Breaking News:

Virus Corona

Banyak Orang Divaksin dan Obat Segera Tersedia, Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir? Ini Jawaban WHO

Hampir dua tahun pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan di dunia tidak hanya berpengaruh dalam masalah kesehatan namun juga sosial dan ekonomi.

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
AFP/Fabrice COFFRINI
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. 

Kini setelah Inggris dan Rusia menyatakan kasus Covid-19 di negara itu naik, dan perbatasan kembali ditutup, itu menyatakan bahwa sudah ada gelombang Covid-19 ketiga. 

Dan, itu justru terjadi di negara-negara yang sudah memiliki populasi vaksin cukup tinggi. 

Inggris dikabarkan kembali mengalami kenaikan kasus Covid-19 setelah melandai pada beberapa pekan. 

Per Senin (18/10/2021) kasus di Inggris mencapai 49.156, kasus yang cukup banyak untuk negara berpenduduk sekitar 60 juta jiwa. 

Dan alam sepekan angkanya konsisten di angka hampir mencapai 50 ribu kasus per hari.

Angka itu juga disebut sebagai angka tertinggi sejak bulan Juli di mana Inggris diserang oleh varian Delta.

Dilansir dari The Guardian, diketahui bahwa mayoritas penduduk Inggris sudah mendapat vaksinasi Covid-19. 

Namun, nampaknya itu tidak berpengaruh dengan jumlah kasus di Inggris ketika pemerintah banyak melonggarkan aturan terkait karantina Covid-19. 

Meski begitu vaksin Covid-19 masih dipercaya bisa melindungi pasien Covid-19 dari keparahan. 

Kemudian pada Selasa (19/10/2021), mutasi baru varian Delta Covid-19 kembali ditemukan di antara peningkatan kasus tersebut. 

 Menurut otoritas setempat, para ahli kini sedang mempelajari lebih lanjut terkait mutasi baru varian Delta yang dinamakan AY.4.2, atau dikenal juga dengan varian Delta Plus. 

AY.4.2, mengandung mutasi yang mungkin memberi Virus Corona yang menyebabkan Covid-19 memiliki keuntungan bertahan hidup yang lebih besar.

 Terlebih varian itu ditemukan di wilayah yang kebanyakan penduduknya belum divaksin. 

Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya mutasi varian Delta ditemukan. 

Dilansir dari First Post, diketahui ada juga dua mutasi lainnya dari Delta yaitu E484K dan Delta dengan E484Q.

Halaman
123
Tags:
Virus CoronaCovid-19PandemiWHOVaksin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved