Breaking News:

Virus Corona

Banyak Orang Divaksin dan Obat Segera Tersedia, Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir? Ini Jawaban WHO

Hampir dua tahun pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan di dunia tidak hanya berpengaruh dalam masalah kesehatan namun juga sosial dan ekonomi.

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
AFP/Fabrice COFFRINI
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. 

Namun, sejauh ini belum ada yang masuk ke dalam pemantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Baik itu varian yang menjadi perhatian, atau varian yang sedang diselidiki.

Ini pertama kali diketahui pada Juli 2021 dan sejak itu cabang atau sublineage Delta ini perlahan-lahan meningkat.

Ini mencakup beberapa mutasi baru yang mempengaruhi protein lonjakan, yang digunakan virus untuk menembus sel kita.

Namun, nampaknya varian baru ini menjadi atensi karena ditemukan di Inggris di mana mayoritas warganya sudah divaksin.

"Ini berpotensi jenis yang sedikit lebih menular," kata Profesor Francois Balloux, direktur Institut Genetika Universitas College London.

“Tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang kami lihat dengan Alpha dan Delta, yang kira-kira 50 hingga 60 persen lebih mudah menular."

"Jadi kita berbicara tentang sesuatu yang cukup halus di sini dan yang saat ini sedang diselidiki. Ini kemungkinan hingga 10 persen lebih menular. Ada baiknya kita sadar,” katanya.

Kini kasus Covid-19 di Inggris juga sedang dalam perhatian banyak pihak. 

Sejumlah ahli terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di sana dan mencari tahu apakah ada kaitannya dengan mutasi baru Covid-19 varian Delta.

"Kami telah melihat tingkat kasus meningkat, kami mulai melihat beberapa indikasi bahwa rawat inap dan tingkat kematian juga meningkat," kata juru bicara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

"Jelas kami sangat memperhatikan kenaikan angka kasus, pesan paling penting untuk dipahami publik adalah pentingnya program booster dan memang untuk anak-anak yang memenuhi syarat untuk maju dan mendapatkan suntikan kami," kata juru bicara.

“Tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang kami lihat dengan Alpha dan Delta, yang kira-kira 50 hingga 60 persen lebih mudah menular. Jadi kita berbicara tentang sesuatu yang cukup halus di sini dan yang saat ini sedang diselidiki. Kemungkinannya hingga 10 persen lebih menular. Ada baiknya kita sadar," katanya.

Namun, Inggris nampaknya bisa membanggakan hasil vaksinasi yang sudah berjalan di sana.

Disebutkan infeksi baru itu sejalan dengan prediksi dan bahwa program vaksin telah secara substansial memutuskan hubungan antara kasus, rawat inap, dan kematian.

Pada hari Senin, Inggris melaporkan dari 49.156 kasus Covid-19 baru ada sekitar 45 kematian dalam 28 hari terakhir. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya

Tags:
Virus CoronaCovid-19PandemiWHOVaksin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved