Virus Corona
3 Negara Hentikan Pemberian Vaksin Covid-19 Moderna pada Usia Muda, Simak Alasannya
Hal itu disebut dikarenakan oleh adanya risiko efek samping langka yang menyerang kardiovaskular pada orang dengan usia muda.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Badan kesehatan Swedia, sementara itu, mengatakan data menunjukkan bahwa contoh miokarditis dan perikarditis lebih tinggi di antara orang muda yang telah diimunisasi.
Manfaat dan Risiko
Pihak pengembang vaksin Moderna juga turut memberikan tanggapan terhadap penghentian vaksin mereka di sejumlah negara.
Kepada Reuters, juru bicara vaksin Moderna menyampaikan bahwa risiko tersebut sangat langka dan manfaatnya untuk melindungi dari Covid-19 masih lebih besar.
"Risiko miokarditis meningkat secara substansial bagi mereka yang tertular Covid-19, dan vaksinasi adalah cara terbaik untuk melindunginya," tambah juru bicara itu.
Terlepas dari risiko yang terkait dengan imunisasi untuk pria muda, Salminen dari THL mengatakan bahwa masih penting bagi setiap orang yang memenuhi syarat untuk menerima dua dosis vaksin.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), risiko Covid-19 yang diketahui dan potensi komplikasinya yang parah jauh lebih besar daripada kemungkinan reaksi merugikan yang jarang terjadi terhadap vaksinasi.
Itu termasuk potensi risiko miokarditis yang juga telah dilaporkan secara resmi.
Pada bulan Agustus, sebuah penelitian di AS menemukan bahwa laki-laki berusia antara 12 dan 17 merupakan demografi yang paling mungkin mengembangkan miokarditis.
Dan itu benar-benar sebuah efek samping yang langka.
Mereka dikatakan enam kali lebih mungkin menderita radang jantung karena terinfeksi Covid-19 daripada divaksinasi virus. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya