Virus Corona
Selain Berjemur, 6 Makanan Ini Juga Kaya Vitamin D, Bisa Jaga Imun saat Isolasi Mandiri Covid-19
Pemerintah menganjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin pada pasien Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Pemerintah menganjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin pada pasien Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri.
Salah satu yang dianjurkan adalan vitamin D yang juga disebut-sebut bisa menurunkan risiko keparahan Covid-19.
Dilansir dari WebMD, pentingnya mengonsumsi vitamin D bagi pasien Covid-19 berkaitan dengan fungsinya yang bisa meningkatkan respon imun.
Baca juga: Wajib Konsultasi Rutin saat Isolasi Mandiri Covid-19, Ini Cara Mendapat Layanan Telemedicine Gratis
Baca juga: Berapa Lama Antibodi pada Penyintas Covid-19 Bisa Bertahan? Simak Keterangan Ahli
Dia memiliki sifat antiinflamasi dan imunoregulasi, dan sangat penting untuk aktivasi pertahanan sistem kekebalan tubuh.
Sifat antiinflamasinya juga bisa mencegah terjadinya peradangan yang terjadi pada infeksi saluran pernapasan secara umum.
Vitamin D juga dikenal dapat meningkatkan fungsi sel kekebalan, termasuk sel T dan makrofag, yang melindungi tubuh dari patogen
Sayangnya banyak orang yang ternyata diketahui kekurangan asupan vitamin D di dalam tubuhnya.
Jumlah vitamin D harian yang direkomendasikan adalah 400 IU untuk anak-anak hingga usia 1 tahun.
600 IU untuk usia 1 hingga 70 tahun, dan 800 IU untuk 70 tahun ke atas.
Baca juga: Covid-19 Bisa Picu Masalah Ginjal, Bantu Cegah dengan Konsumsi 6 Hal Ini saat Isolasi Mandiri
Kadar lebih mungkin dibutuhkan jika sedang sakit, dan sifatnya bukan lagi sebagai suplemen tetapi terapi vitamin D.
Selama ini, cara terbaik untuk mendapat vitamin D ialah berjemur di bawah paparan sinar matahari langsung.
Sinar ultraviolet B yang terkandung dalam sinar matahari berfungsi untuk merangsang produksi vitamin D di dalam tubuh.
Selain itu, ada juga asupan makanan yang diketahui tinggi kandungan vitamin D, diantaranya adalah:
1. Ikan salmon
Dilansir dari Medical News Today, salmon ada di urutan pertama sebagai makanan yang kaya akan vitamin D.
Perlu diketahui jika ada perbedaan besar dalam jumlah berdasarkan apakah salmon itu dibudidayakan atau ditangkap secara liar.
Salmon liar memiliki rata-rata 988 internasional unit (IU) vitamin D per porsi 3 ons.
Sedangkan porsi yang sama untuk salmon yang dibesarkan di peternakan adalah sekitar 250 IU, atau berbeda hampir seperempat dari ikan salmon liar..
2. Ikan haring dan sarden
Ikan herring Atlantik segar mengandung sekitar 216 IU per porsi 3 ons.
3. Ikan berlemak
Ada beberapa ikan berminyak dan berlemak lainnya yang mengandung vitamin D dalam jumlah yang baik.
Halibut (384 IU), mackerel (360 IU), dan tuna kalengan (268 IU), masing-masing dalam ukuran 3 ons.
Jenis ikan berlemak tersebut dapat menjadi alternatif ikan yang baik untuk diet yang bervariasi.
4. Minyak hati ikan kod
Ini adalah suplemen populer yang diambil untuk konsumsi vitamin D.
Khususnya untuk mencegah dan mengobati kekurangan vitamin D pada anak-anak.
Selain mengandung 448 IU vitamin D dalam satu sendok teh, minyak ikan cod kaya akan vitamin A dan asam lemak omega-3.
5. Kuning telur
Ikan bukan satu-satunya sumber vitamin D hewani.
Vitamin D dapat ditemukan dalam telur ayam, dan jumlah IU juga bervariasi secara signifikan berdasarkan kondisi ayam tersebut dipelihara.
Misalnya, ayam yang dibesarkan di peternakan yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di dalam ruangan akan menghasilkan telur dengan sekitar 37 IU.
Sedangkan ayam dengan paparan sinar matahari sedang hingga penuh dapat mencapai tingkat IU 148 atau lebih.
6. Jamur
Satu-satunya sumber tanaman yang mengandung cukup tinggi vitamin D adalah jamur.
Jamur dapat mensintesis vitamin ini ketika terkena sinar UV.
Jamur terutama mengandung vitamin D2, dan beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa itu mungkin tidak sebaik D3. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)