Breaking News:

Habib Rizieq Shihab

Empat Terduga Teroris Ngaku Anggota FPI, Kuasa Hukum Rizieq Shihab Langsung Bereaksi: Framing Jahat

Kuasa Hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar buka suara soal video pengakuan empat terduga teroris.

Capture YouTube Kompas TV
Pengakuan terduga teroris Ahmad Junaidi (kiri) dan Wiloso Jati (kanan) bahwa mereka adalah simpatisan FPI, ditayangkan Minggu (4/4/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Kuasa Hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar buka suara soal video pengakuan empat terduga teroris.

Sebelumnya, empat terduga teroris mengaku sebagai anggota Front Pembela Islam (FPI).

Terkait hal itu, Aziz lantas mengungkapkan bantahannya.

Pengacara Rizieq Shihab, Aziz Yanuar dalam kanal YouTube Kompas TV, Selasa (29/12/2020).
Pengacara Rizieq Shihab, Aziz Yanuar dalam kanal YouTube Kompas TV, Selasa (29/12/2020). (YouTube Kompas TV)

Baca juga: Sekelompok Orang Tuding Kasus Terorisme Rekayasa, Polri: Sengaja Membuat Masyarakat Jadi Bingung

Baca juga: Jual Airgun ke ZA, Eks Teroris di Aceh Rajin Hadiri Kegiatan BNPT dan Bisnisnya Resmi

Dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (5/4/2021), Aziz mulanya menegaskan bahwa kini FPI sudah bubar.

Karena itu, ia menolak jika FPI disangkutpautkan dengan terorisme yang belakangan ini terjadi.

"Soal video pengakuan terduga teroris yang pernah bergabung di FPI," ujar Aziz.

"Tanggapannya, satu, bahwa FPI sudah bubar, itu fakta."

Soal pengakuan terduga teroris, menurut Aziz, hal itu adalah tudingan yang sangat jahat.

Baca juga: Fakta Terduga Teroris Bambang Setiono Tuntut HRS Bebas, Akui Simpatisan hingga Ancam Ledakkan Bom

Baca juga: Sosok Muchsin Kamal, Penjual Senjata Online ke ZA: Eks Teroris yang Anti-ISIS dan Pebisnis Sukses

Ia mengatakan, FPI tak mungkin terkait dalam sejumlah aksi teror belakangan ini.

"Lalu yang kedua, adanya klaim eks anggota FPI dulu dan saat ini jadi terduga pelaku teror," ucapnya.

"Maka itu namanya framing jahat, kolaborasi media iblis dan iblis operator isu jualan teror ini."

"Karena membuktikan FPI dengan aksi teror saat ini adalah tidak mungkin karena FPI sudah bubar."

Karena itu, ia menolak jika FPI turut dimintai pertanggungjawaban atas aksi terorisme balakangan ini.

"Secara hukum entitas yang sudah tidak ada alias almarhum tidak bisa lagi dimintai pertanggungjawaban."

"Masa contohnya, kita minta tanggung jawab soal kezaliman ini sama pemerintah kerajaan Majapahit dulu?," tandasnya.

Simak videonya berikut ini:

Pengakuan Terduga Teroris

Empat terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri membuat pengakuan dengan keterangan yang mirip.

Dilansir TribunWow.com, mereka ditangkap setelah teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) lalu.

Ada lima orang yang ditangkap terkait jaringan teroris tersebut di berbagai tempat, di antaranya Jakarta, Bekasi, dan Tangerang Selatan.

Baca juga: Polisi Sebut 19 Teroris Ngaku Anggota FPI, Kuasa Hukum Beberkan Reaksi Rizieq Shihab: Fitnah Murahan

Baca juga: BIN Sebut Teroris Cenderung Introvert: Musuhi Keluarga yang Tidak Sepaham

Empat di antaranya mengaku menjadi bagian dari organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) yang kini sudah dibubarkan.

"Nama saya Zulaimi Agus. Saya belajar membuat TATP atau aseton peroksida pasca-kerusuhan 21-22 Mei 2020 di depan Bawaslu," ungkap Zulaimi Agus, dalam video yang ditayangkan Kompas TV, Minggu (4/4/2021).

Ia mengaku belajar membuat bahan peledak dari berbagai blog di internet.

Agus mengungkapkan keterlibatannya dalam FPI sejak dua tahun lalu.

"Saya bergabung dengan organisasi FPI tahun 2019 melalui DPC Serang Baru, Kabupaten Bekasi Wakabid Jihad," kata Agus.

Terduga teroris Bambang Setiono mengungkapkan pengakuan yang sama, yakni menjadi pendukung FPI.

"Saya Bambang Setiono menjadi simpatisan FPI sejak awal Desember 2020, tergabung majelis Latif Alyasin," papar Bambang Setiono.

Ia menyebut telah merencanakan serangan untuk menuntut mantan pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) dibebaskan.

Baca juga: Soal Temuan Atribut FPI di Rumah Jaringan Teroris, BNPT: Fakta Empiris Beberapa Anggota Terlibat

"(Saya) membuat bahan dari black powder dengan bahan HCl03 dari Zulaimi Agus di Sukabumi. (Saya) merencanakan aksi penyerangan kepada SPBU dengan bom molotov untuk menuntut bebas HRS," jelas Bambang.

Terduga teroris Wiloso Jati mengaku dirinya sempat menjadi anggota FPI atau kerap disebut laskar.

"Saya Wiloso Jati. Saya adalah anggota FPI. Jabatan terakhir saya di FPI adalah sebagai laskar di DPC Jagakarsa tahun 2019," kata Wiloso Jati.

"Saya bergabung dengan kelompok Habib Husein pasca-penangkapan Habib Rizieq Shihab dan pembubaran FPI," lanjutnya.

Jati mengaku pernah menjalani latihan pembuatan bom dan ilmu kekebalan.

"Saya pernah belajar sedikit pembuatan bom dari Zulaimi Agus. Habib juga pernah memerintahkan kepada anggota untuk mengisi ilmu kebal di Sukabumi di tempat Haji Popon sebagai pembekalan untuk persiapan aksi," kata Jati.

Terduga teroris terakhir yang membuat pengakuan, Ahmad Junaidi, mengaku menjadi pendukung FPI sejak Rizieq Shihab pulang dari Arab Saudi.

"Saya atas nama Ahmad Junaidi salah satu anggota simpatisan dari FPI semenjak Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia," ungkap Ahmad Junaidi.

Setelah itu, ia selalu mengikuti pengajian yang dipimpin Habib Husein Hasni yang bertempat tinggal di Condet.

Pengajian dilakukan setiap malam Jumat.

Seusai pengajian, Junaidi mengungkapkan jemaah mendiskusikan rencana peledakan industri milik asing. (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait

Tags:
Habib Rizieq ShihabRizieq ShihabFPIFront Pembela Islam (FPI)terduga teroris
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved