UU Cipta Kerja
Di Mata Najwa, Rocky Gerung Andaikan DPR Bermutu soal UU Cipta Kerja: Pasti Tidak Disuruh ke MK
Akademisi Rocky Gerung menyampaikan pandangannya terkait omnibus law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
Rocky mencoba memberi penjelasan terhadap tudingan politikus PDIP tersebut.
"Gini, gini," ucap Rocky Gerung.
Aria Bima tetap melanjutkan penuturannya.
Baca juga: Ungkap Kutukan Periode Kedua, Feri Amsari Sebut Wajah Jokowi Sesungguhnya: Yang Lain Rekayasa Tim
Ia menilai tidak benar jika pemerintahan Jokowi disebut represif.
Menurut Aria, justru suara-suara kritis itu diperlukan asalkan tetap disampaikan dengan 'bertanggung jawab'.
"Jadi saya melihat ada keseimbangan. Bahasa dulu adalah 'kebebasan yang bertanggung jawab'. Ini soal bangsa," tegas Aria Bima.
Ia berpendapat Rocky Gerung hanya memedulikan kepentingannya untuk menyuarakan pendapat dengan mengabaikan dampak kritiknya terhadap bangsa.
"Kita ini mau berbangsa yang kayak apa? Dia berpikir soal demokrasi, kita hargai. Bangsa ini mau jadi apa, Rocky enggak peduli, mau bubar, mau bersatu, yang penting demokrasi," sindir Aria Bima.
Rocky menjelaskan suara-suara kritis itu muncul justru karena minimnya suara oposisi di pemerintahan.
"Seandainya ada partai oposisi, maka seluruh caci maki, hinaan itu difilter, disampaikan sebagai pikiran politik," balas Rocky Gerung.
"Jadi kekacauan ini terjadi karena Presiden Jokowi bilang enggak perlu oposisi, karena itu dia berhadapan langsung dengan caci maki itu," singgungnya. (TribunWow.com/Brigitta)