Virus Corona
Perangi Virus Corona, Kebiasaan Ini Bisa Buat Cuci Tanganmu Jadi Sia-sia
Mencuci tangan menjadi hal mendasar untuk memerangi penyebaran Virus Corona. Namun ada satu kebiasaan yang membat cuci tangan akan sia-sia.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Mencuci tangan menjadi hal mendasar untuk memerangi penyebaran Virus Corona.
Seperti yang diketahui, penyebaran Virus Corona semakin meningkat, khususnya di Indonesia.
Hal itu membuat kita untuk terus waspada terhadap virus dengan nama lain Covid-19 tersebut.
Oleh karena bisa membiasakan untuk selalu mencuci tangan, lebih baiknya lagi dengan menggunakan sabun.
Semakin sering cuci tangan, tentu resiko tertular Virus Corona semakin kecil.
• UPDATE Uji Coba Pertama Vaksin Virus Corona di Amerika Serikat, Kapan Bisa Digunakan?
Namun perlu diketahui, ada tiga hal yang membuat cuci tangan yang lakukan menjadi sia-sia.
Yaitu usahakan untuk melepas benda-benda yang menempel, seperti cincin, gelang, dan jam tangan.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, cincin dan jam tangan bisa menghambat pola untuk hidup bersih.
Berdasarkan studi tahun 2018 oleh peneliti Georgia State University, bakteri atau virus bisa menempel dan berkembang pada benda-benda tersebut.
Meskipun ketika saat mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, jam tangan dan cicin tersebut dilepas, namun semuanya akan sia-sia ketika benda tersebut kembali dipakai lagi.
Kecuali jika benda tersebut juga ikut dibersihkan.
"Jika cincin terkontaminasi dan kita memakainya lagi setelah mencuci tangan, kita telah mengkontaminasi ulang tangan kita."
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Lucy Wilson, eorang profesor di departemen pelayanan kesehatan darurat di University of Maryland Baltimore County kepada Huffpost.
"Jika kita tidak berniat mendisinfeksi cincin, kita tidak harus melepasnya dan mengenakannya kembali," sambungnya.
• Delapan Cara Tetap Sehat saat Libur dan Isolasi Diri di Rumah untuk Cegah Virus Corona
Alami Gejala Virus Corona ? Berikut Protokol yang Disarankan Kemenkes
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia memberikan imbauan protokol kesehatan yang harus dijalani terduga pasien Virus corona.
Seperti diketahui, virus yang berawal dari Wuhan, China ini telah dinyatakan berstatus pandemi.
Artinya, penyebaran Virus Corona dinyatakan sudah global, termasuk di Indonesia.

• Bukan Corona, Inilah 10 Virus Paling Mematikan di Dunia, Ada yang sampai Bunuh 300 Juta Orang
Kemenkes kemudian menyusun sejumlah protokol yang harus dilakukan seseorang yang merasakan gejalan Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, imbauan tersebut dimuat dalam laman resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id, Senin (16/3/2020).
Berikut langkah protokol kesehatan yang disarankan Kemenkes.
1. Jika Anda merasa tidak sehat dengan kriteria:
a. Demam lebih dari 38°C; dan
b. Batuk/pilek/nyeri tenggorokan
Maka istirahatlah yang cukup di rumah dan minum air yang cukup.
Bila tetap merasa tidak nyaman, keluhan berlanjut, atau disertai dengan kesulitan bernapas (sesak atau napas cepat), segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
Pada saat berobat ke fasyankes, Anda harus lakukan tindakan berikut:
a. Gunakan masker.
b. Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar dengan cara menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan atas bagian dalam.
c. Usahakan tidak menggunakan transportasi massal.
• Ikatan Dokter Indonesia Izinkan Buka Data Lokasi Pasien Positif Terjangkit Corona, Ini Tujuannya
2. Tenaga kesehatan (nakes) di fasyankes akan melakukan screening pasien dalam pengawasan COVID-19:
a. Jika memenuhi kriteria pasien dalam pengawasan COVID-19, maka Anda akan dirujuk ke salah satu rumah sakit (RS) rujukan.
b. Jika tidak memenuhi kriteria pasien dalam pengawasan COVID-19, maka Anda akan dirawat inap atau rawat jalan tergantung diagnosa dan keputusan dokter fasyankes.
3. Diantar ke RS rujukan menggunakan ambulans fasyankes.
Anda akan didampingi oleh nakes yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
4. Jika Anda memenuhi kriteria pasien dalam pengawasan COVID-19;
Di RS rujukan, akan dilakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium dan dirawat di ruang isolasi.
5. Spesimen akan dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta.
Hasil pemeriksaan pertama akan keluar dalam waktu 1 x 24 jam setelah spesimen diterima.
6. Jika hasilnya positif :
I. Anda akan dinyatakan sebagai kasus konfirmasi COVID-19.
II. Sampel akan diambil setiap hari.
III. Anda akan dikeluarkan dari ruang isolasi jika pemeriksaan sampel 2 (dua) kali berturut-turut hasilnya negatif.
7. Jika hasilnya negatif, Anda akan dirawat sesuai dengan penyebab penyakit.
Jika Anda sehat, namun:
1. Ada riwayat perjalanan 14 hari yang lalu ke negara dengan transmisi lokal COVID-19, lakukan self monitoring melalui pemeriksaan suhu tubuh 2 kali.
Jika muncul demam lebih dari 38°C atau gejala pernapasan seperti batuk/ pilek/nyeri tenggorokan/sesak napas segeralah periksakan diri Anda ke fasyankes.
2. Merasa pernah kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, segeralah melapor ke petugas kesehatan dan periksakan diri Anda ke fasyankes.
Untuk selanjutnya, Anda akan diperiksa spesimennya.
(TribunWow.com)