Polemik APBD DKI 2020
Ketua BK DPRD DKI Achmad Nawawi Sebut William Juga Bisa Disalahkan jika Tak Kritisi Anies Baswedan
Ketua Badan Kehormatan DPRD DKI, Achmad Nawawi mengatakan anggota dewan seperti William juga dapat disalahkan jika tidak mengkritisi eksekutif
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Ketua Badan Kehormatan DPRD DKI, Achmad Nawawi menjelaskan soal pelanggaran yang dilakukan oleh Anggota DPRD DKI, William Aditya Sarana terkait mengunggah Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).
Achmad menjelaskan hal tersebut adalah salah namun sebagai anggota dewan, William memang wajib untuk mengkritisi eksekutif.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Kompastv, Sabtu (30/11/2019), jika tidak melakukan fungsi kritik, Achmad mengatakan jika sewaktu-waktu ada penyelewengan anggaran yang dilakukan oleh ekesekutif. Anggota dewan juga dapat disalahkan.
• Buntut Bongkar APBD DKI 2020 yang Tak Wajar, William PSI Direkomendasikan Diberi Sanksi Ini
• Bandingkan Harga Lem Aibon APBD DKI dan Toko Online, Tretan Muslim: Ini Belinya di Plaza Senayan?
Mulanya Achmad menjelaskan mengkritisi memang tugas wajib seorang anggota DPRD.
Ia mengatakan Anggota DPRD wajib mengkritisi kebijakan eksekutif yang tidak bermanfaat bagi masyarakat banyak.
"Di dalam tata tertib dewan, disebutkan bahwa anggota DPRD itu wajib kritis, itu wajib," jelas Achmad.
"Kalau Pak Gubernur atau eksekutif menawarkan program tidak pro rakyat, itu wajib dikritisi oleh dewan."
"Terus, seumpamanya juga eksekutif atau gubernur menyampaikan program kegiatan, dan anggaran. Ternyata kita melihatnya kok pemborosan, tidak efisien, tidak manfaat untuk rakyat, itu wajib dikritisi," imbuhnya.
Meskipun harus kritis, Achmad kemudian menjelaskan bahwa sifat kritis tersebut harus dilakukan secara proprosional dan profesional.
"Di dalam pasal 13 tata tertib dewan, anggota dewan itu wajb kritis tetapi harus adil, profesional dan proporsional," ujar Achmad.
Achmad sendiri yang merupakan Ketua Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta, tidak mengetahui secara jelas apa ukuran profesional dan proporsional dalam melakukan kritik.
"Walaupun memang tidak detail, yang profesional seperti apa, proporsional seperti apa," kata Achmad.
Achmad mengatakan Badan Kehormatan mengakui dan memuji kritisi yang dilakukan oleh William Aditya Sarana.
"Tapi kalimat itu jelas, nah kritisnya saudara William itu bagi sembilan anggota Badan Kehormatan (BK) itu diapresiasi," tutur Achmad.
"Saya mengapresiasi betul, perlu anggota dewan itu kritis," imbuhnya.