Terkini Daerah
Kehidupan Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo setelah Keluar Penjara dalam Kasus Penggandaan Uang
Dimas Kanjeng bebas bersyarat pada April 2025, kini kembali hidupkan padepokannya di Probolinggo.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Nama Dimas Kanjeng sempat menghebohkan Tanah Air pada 2016 karena disebut bisa menggandakan uang.
Dimas Kanjeng bahkan memiliki padepokan dengan ratusan pengikut di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Ia kemudian ditangkap pada 22 September 2016 karena kasus penipuan bermodus menggandakan uang.
Tidak hanya itu, ia juga jadi otak pembunuhan dua pengikutnya sendiri, yakni Ismail Hidayah dan Abdul Gani.
Setelah dibunuh, jasad keduanya dibuang hingga ke Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah.
Adapun motifnya untuk membungkam keduanya dalam kasus penipuan yang ia dalangi.
Atas perbuatannya, Dimas Kanjeng dihukum 18 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Kraksaan pada 1 Agustus 2017.
Baca juga: Sosok ZP Pelaku Pengeroyokan Pemuda hingga Tewas di Masjid Sibolga: Residivis yang Kini Jual Sate
Nasibnya Kini
Setelah menjalani hukuman penjara selama delapan tahun, Dimas Kanjeng akhirnya bebas bersyarat pada April 2025 lalu.
Kendati demikian, Dimas Kanjeng tetap wajib melapor ke Kejaksaan Negeri setempat setiap dua minggu sekali hingga bebas murni sekitar tahun 2036.
Kapolres Probolinggo AKBP Wahyudin Latif menyatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti jika ada laporan mencurigakan di padepokan Dimas Kanjeng.
“Kalau ada indikasi menyimpang, pasti akan kami tindak tegas dengan penegakan hukum."
"Sampai saat ini, kegiatan yang berlangsung di lapangan berjalan biasa saja, tidak ada laporan dari masyarakat maupun indikasi yang mencurigakan,” kata Wahyudin Latif pada Kamis (6/11/2025), dilansir oleh Kompas.com.
Di sisi lain, kini padepokannya sudah dipenuhi oleh pengikutannya kembali, yakni sekitar 700 orang.
Dilansir oleh Tribunnews, Dimas Kanjeng kini rutin mengadakan kegiatan keagamaan dan sosial bersama di sana.
Kegiatan seperti mengaji dan istighosah rutin digelar.
Selain itu, ia disebut juga memberikan bantuan kepada warga yang sakit, bahkan memperbaiki fasilitas umum.
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Airlangga/Afifah Alfina)
| Kronologi Pembegalan Warga Baduy dan Tanggapan Wamenkes soal Korban Ditolak RS karena Tak Punya BPJS |
|
|---|
| Sosok ZP Pelaku Pengeroyokan Pemuda hingga Tewas di Masjid Sibolga: Residivis yang Kini Jual Sate |
|
|---|
| Kemenag Buka Suara Seusai Aksi Pengeroyokan di Masjid Agung Sibolga yang Tewaskan Pemuda 21 Tahun |
|
|---|
| SPPG di Bandung Kecolongan Dana Rp1 Miliar Akibat Penipuan Daring, 53 Pekerja Terpaksa Dirumahkan |
|
|---|
| 3 Fakta Penikaman Mertua dan Menantu di Gowa, Setel Musik Volume Keras Jadi Awal Mula Tragedi |
|
|---|