Polemik APBD DKI 2020
Politisi PDIP Paparkan Alasan Temuan Pasir Rp 52 Miliar Janggal: Bukan untuk Pemeliharaan Gedung
Anggota DPRD DKI Fraksi PDI Perjuangan Ima Mahdiah, menjelaskan mengapa anggaran pasir sebesar Rp 52 miliar dinilai sebagai hal yang aneh.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Kita beresin yang Rp 1,2 triliun," tambahnya.
Kemudian Taufik menjelaskan soal membahas kejanggalan di KUA PPAS.
Politisi Gerindra tersebut menjelaskan soal pembahasan kejanggalan dapat dilakukan pada proses pembahasan.
"Karena bahan ini disisir di dalam pembahasan KUA PPAS, dalam proses pembahasan itu sangat terbuka," tambahnya.
• Politisi PSI Buat Petisi di Change.org, Desak Anies Baswedan Unggah Rancangan Anggaran DKI Jakarta
Taufik mengatakan saat pembahasan berlangsung, media boleh hadir mengawasi proses.
Begitupula dengan LSM dan pengamat.
"Media boleh hadir, LSM boleh hadir, pemerhati boleh hadir," imbuhnya.
Ia kembali mengatakan pembahasan yang dilakukan selalu terbuka untuk publik.
"Karena DPRD itu selalu pembahasannya terbuka untuk umum," jelasnya.
Taufik kemudian mencontohkan dirinya di Komisi D yang melakukan penyisiran. Setelah melakukan penyisiran Taufik berhasil memangkas anggaran hingga tersisa 3/4 dari anggaran aslinya.
"Misal kayak kemarin tempat saya komisi D, itu kita sisir juga uang untuk bensin, alat-alat berat. Kita sisir malah jadi tinggal 3/4nya," kata Taufik.
Taufik menegaskan apa yang dilakukan PSI dan PDIP mengungkap data ke publik bukan sesuatu yang istimewa.
"Enggak ada yang istimewa," kata Taufik.
Video dapat dilihat mulai menit 1.30
(TribunWow.com/Anung Malik)