Pelantikan Jokowi dan Maruf Amin
Polisi Ungkap Upaya Penggagalan Pelantikan Presiden, dari Bom Katapel, Monyet, hingga Abdul Basith
Polisi membongkar keberadaan kelompok yang merencanakan aksi untuk menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden RI. Apa saja?
Editor: Rekarinta Vintoko
"Tersangka FAB bergabung dalam grup dan meyakini komunis semakin berkembang, indikatornya ada polisi China yang diperbantukan untuk mengamankan unjuk dan disenjatai lengkap. Padahal tidak ada," ujar Argo. "Ada juga isu TKA China yang masuk ke Indonesia. Anggapannya orang China menguai pemerintahan," lanjutnya.
• Rumah Eggi Sudjana Digeledah Polisi, Ponselnya Turut Diamankan sebagai Barang Bukti
Eggi Sudjana diperiksa sebagai saksi
Eggi Sudjana juga tergabung dalam grup WhatsApp itu.
Eggi pun telah diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Saat memeriksa Eggi, polisi juga turut memeriksa ponselnya.
Dalam ponsel tersebut, polisi menemukan sebuah percakapan yang berisi ajakan untuk menyumbang dana dalam pembuatan bahan peledak yang dikirim oleh salah satu tersangka.
Bahan peledak jenis nitrogen itu akan digunakan untuk menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.
Namun, Eggi Sudjana tak membalas pesan ajakan menjadi penyandang dana tersebut.
"Beliau (Eggi Sudjana) ditawari dalam japrinya (jaringan pribadi) dikatakan bahwa "mau buat bom nitrogen gak? mau menyumbang tidak?" Tapi beliau tidak respon (pesan japri)," ungkap Argo. Karena itu, Eggi hanya diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Polda Metro Jaya. Saat ini, Eggi telah dipulangkan oleh penyidik. (Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bom Katapel, Monyet, dan Abdul Basith pada Upaya Penggagalan Pelantikan Presiden"