Breaking News:

Terkini Daerah

Belum Resmi Menjabat, Dedi Mulyadi Temukan Anggaran Rp 4 Triliun Tak Efisien: Peraga Rp 300 Miliar

Dedi Mulyadi melakukan analisis pada APBD Jawa Barat 2025 sebelum mulai menjabat.

Editor: Lailatun Niqmah
deanza falevi/tribun jabar
Dedi Mulyadi saat mencoblos di TPS 003, Desa Sawah Kulon, Kecamatan Pesawahan, Kabupaten Purwakarta pada Rabu (27/11/2024). Terbaru, Dedi Mulyadi melakukan analisis pada APBD Jawa Barat 2025 sebelum mulai menjabat menjadi gubernur Jawa Barat. 

Misalnya, Dedi menemukan ada bantuan ratusan miliar rupiah yang alokasinya belum diketahui untuk apa. 

"Misalnya ada ratusan miliar rupiah anggaran yang akan masuk untuk rumah sakit di kota/kabupaten Jabar, tetapi kita tahu isinya untuk apa. Tapi perkiraan saya tidak relevan. Belum tentu itu kebutuhan dasar," kata Dedi tanpa menyebut daerah dimaksud. 

"Jadi intinya, di Dinkes dan Disdik, terjadi penumpukan anggaran," lanjutnya. 

Dia memperkirakan anggaran belanja yang tidak penting itu mencapai antara Rp 2 triliun hingga Rp 4 triliun. 

Menurut Dedi, bila rangkaian belanja yang tidak efisien itu terjadi, misalnya kalau per tahun Rp 4 triliun, kemudian dikali lima tahun maka totalnya mencapai Rp 20 triliun. 

"Berarti ada Rp 20 triliun anggaran yang dibelanjakan bukan pada kebutuhan dasar. Padahal anggaran itu bisa dialokasikan untuk kebutuhan mendasar dan lebih penting. Misalnya, kebutuhan perbaikan jalan di Jabar itu Rp 7 triliun," katanya. 

Selain itu, dia menambahkan, di Jabar ada sekitar 100.000 kepala keluarga yang belum teraliri listrik, maka anggaran itu sebagian bisa dialokasikan untuk listrik. 

"Jadi anggaran kita itu cukup jika dikelola dengan baik, sehingga Jabar akan maju. Tidak akan ada lagi keributan soal penerimaan siswa baru karena kekurangan sekolah kalau kita mampu belanja dengan baik," kata Dedi. 

Anggaran belanja lain yang dianggap tidak penting adalah kegiatan seremoni mencapai Rp 200 miliar. 

Lalu ada juga honor non ASN yang dianggap tidak tepat mencapai ratusan miliar rupiah. 

"Menurut saya, kegiatan seremoni tak penting diprediksi (memakan anggaran) Rp 200 miliar. Ada honor tak tepat (tak semestinya) pada non ASN sekitar Rp 120 miliar," jelasnya. 

Dedi mengatakan, analisis anggaran yang dilakukannya itu baru sekilas. Jika dilakukan secara mendalam maka ia memprediksi makin banyak anggaran belanja tidak penting, tetapi dicantumkan. 

"Untuk itu, saya akan merombak seluruh kebijakan itu. Diarahkan kepada kepentingan publik," jelas Dedi. 

Transparansi anggaran Dia berjanji akan selalu mengumumkan secara terbuka item per item dari semua aspek anggaran yang diefisienkan. 

"Insya Allah, dalam waktu tak terlalu lama ketika saya menjabat nanti anggaran di Jabar akan berubah. Mudah-mudahan ada angka Rp 2 triliun sampai Rp 4 triliun yang bisa kami temukan dan diarahkan untuk belanja publik. Ini akan punya implikasi ekonomi yang sangat kuat," beber Dedi. 

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Tags:
Dedi MulyadiGubernur Jawa BaratJawa Barat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved