Terkini Daerah
Soal Ledakan di SMAN 72, Pakar Sebut Narasi Ekstremis di Medsos Bisa Jadi Cara Validasi Remaja
Tanggapan pakar soal ledakan di SMAN 72, sebut narasi ekstremis di medsos bisa jadi cara validari remaja.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Yonatan Krisna
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah pakar memberikan berbagai pandangan soal ledakan di SMAN 72 yang diduga dilakukan oleh pelaku siswa SMA setempat.
Satu di antaranya adalah Dosen Hukum Konstitusi sekaligus Tenaga Ahli KAD Komisi VII DPR RI Rioberto Sidauruk memaparkan soal peristiwa tersebut menurut pandangannya.
Dikutip dari Kompas.com, Rioberto dalam hal ini menyoroti soal infiltrasi iedologi ekstremis melalui ekosistem media sosial.
Ia menyebut media sosial besar kemungkinan menjadi ruang gelap bagi remaja yang terasing dan rapuh, utamanya bagi remaja yang tertekan secara psikologis.
Dalam hal ini remaja yang menemukan narasi ekstremis di internet bisa jadi menjadikan hal tersebut sebagai cara untuk memvalidasi rasa sakit yang dialami.
Menurut Rioberto, sekolah harus melakukan audit ekosistem pendidikan secara menyeluruh.
Adapun audit ini harus mencakup tim anti bullying independen.
Ia berharap sekolah tidak hanya fokus pada kurikulum akademik, namun juga harus mampu menyediakan ruang aman bagi warga sekolah.
Baca juga: Kriminolog UI: Jangan Cap Insiden Ledakan di SMAN 72 Jakarta sebagai Aksi Terorisme
Pemerintah Janji untuk Evaluasi
Pasca kejadian ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno janji bakal mengevaluasi secara menyeluruh sekolah-sekolah yang ada di Jakarta.
"Setelah insiden ini, Pemprov DKI akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar keamanan di lingkungan sekolah dan memperkuat prosedur keselamatan di sekolah-sekolah," kata Rano Karno di RS Yarsi, Jakpus, Minggu (9/11/2025) malam.
Di sisi lain, pihaknya mengatakan akan terus mendampingi siswa untuk menjalani proses pemulihan pasca kejadian.
Sebelumnya, terjadi ledakan di SMAN 72, Jakarta Utara pada Jumat (7/11/2025).
Ledakan terjadi di masjid sekolah sekitar pukul 12.15 WIB yang saat itu sedang dipadati warga sekolah yang menunaikan salat Jumat.
Dari peristiwa tersebut 54 siswa menjadi korban.
Adapun korban banyak mengalami luka gores, luka bakar, dan total tujuh orang harus melakukan operasi.
Diduga pelaku juga merupakan siswa Kelas XII di sekolah tersebut.
Sampai saat ini Polri masih mendalami kasus ini.
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Airlangga/Afifah Alfina)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/ledakan-di-sman-72-1.jpg)