Breaking News:

Terkini Nasional

Saling Lempar Isu Permintaan Jokowi 3 Periode, Jubir PDIP Tuding Ketum Parpol hingga Para Menteri

Guntur Romli menyebut Ketua Umum PDIP Megawati menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden jadi 3 periode tersebut.

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidatonya dalam pengumuman calon kepala daerah PDIP gelombang kedua, di Kantor DPP Partai, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (22/8/2024). 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tudingan soal isu permintaan presiden tiga periode ke partainya, PDIP saat itu.

Menjawab tudingan Jokowi, Juru Bicara PDIP Mohamad Guntur Rombli memberi bantahan.

Guntur Romli menyebut Ketua Umum PDIP Megawati menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden jadi 3 periode tersebut.

Baca juga: Jokowi Ikut Tertuduh soal Kenaikan PPN 12 Persen, Akui Harus Dukung Amanat dari Undang-Undang

“Jokowi tidak perlu membawa-bawa nama Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri yang sejak awal sudah menegaskan penolakan terhadap permintaan 3 periode dan perpanjangan masa jabatan karena bertentangan dengan konstitusi,” ujar Guntur dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/12/2024). 

Guntur mengeklaim bahwa wacana perpanjangan masa jabatan presiden pada masa pemerintahan Jokowi digulirkan oleh orang-orang di lingkarannya. 

Dia bahkan menyebut sejumlah nama yang kerap menyuarakan perpanjangan masa jabatan presiden pada masa pemerintahan Jokowi.

“Disuarakan oleh ketua-ketua umum parpol saat itu seperti Airlangga Hartarto (Golkar), Muhaimin Iskandar (PKB), Zulkifli Hasan (PAN) dan dari PSI. Juga oleh menteri-menteri Jokowi seperti Bahlil Lahadalia, Luhut Binsar Pandjaitan dan Tito Karnavian,” kata Guntur. 

“Ditambah dukungan Ketua MPR waktu itu Bambang Soesatyo terhadap wacana 3 periode bahkan menyinggung soal amandemen UUD 1945 pada Desember 2022,” sambungnya.

Namun, kata Guntur, Jokowi tak pernah menegur orang-orang yang menyampaikan wacana tersebut, meskipun keinginan itu bertentangan dengan konstitusi. 

Baca juga: Kata Jokowi soal Kenaikan PPN dari 11 Persen Jadi 12 Persen: Kita Mendukung Keputusan Pemerintah

Guntur menduga bahwa Jokowi justru merasa nyaman dengan kemunculan wacana tersebut, tetapi berpura-pura tidak mengetahui maksud dan tujuan utamanya. 

“Tidak adanya teguran dan sanksi Jokowi kepada mereka menunjukkan Jokowi merasa nyaman-nyaman saja dengan pernyataan mereka. Masa iya, kita tidak marah pada orang yang menampar dan menjerumuskan kita,” kata Guntur. 

Diberitakan sebelumnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo membantah menginginkan tiga periode masa jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia. 

Tudingan bahwa Jokowi ingin tiga periode kembali ramai diperbincangkan usai disampaikan kembali oleh Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. 

Hasto menyampaikan itu saat menanggapi penetapan status tersangkanya dalam kasus suap penggantian antarwaktu (PAW) DPR Harun Masiku. 

"Ya, ini saya ulang lagi tidak pernah yang namanya saya minta perpanjangan atau tiga periode kepada siapa pun," kata Jokowi saat di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Senin (30/12/2024). 

Presiden ke-7 RI Joko Widodo saat berada di kediamannya di Solo, Selasa (3/12/2024).
Presiden ke-7 RI Joko Widodo saat berada di kediamannya di Solo, Selasa (3/12/2024). (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Mantan anggota PDIP itu menyarankan untuk konfirmasi langsung ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ataupun kepada Ketua DPP PDIP Puan Maharani. 

"Tanya kan saja ke Ibu Mega atau tanyakan ke Mbak Puan atau tanyakan saja ke partai-partai," jelasnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mempertanyakan soal momen keinginan tiga periode itu. 

"Kapan, di mana, atau siapa yang saya utus. Enggak pernah ada, ya," ujarnya. 

Ia mengungkapkan rasa kecewanya karena pembahasan tiga priode kembali mencuat. 

"Jangan menjadi framing jahat seperti itu enggak baik," katanya. 

Baca juga: Pengamat Nilai Jokowi Diduga Kambing Hitam di Kasus Hasto, Akui Tak Kaget Hasto Jadi Tersangka

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menegaskan, Jokowi tidak pernah meminta dukungan ke Partai Golkar untuk perpanjangan jabatan sampai dengan tiga periode. 

Dia justru mengaku bahwa dirinyalah yang mendorong untuk pemilihan presiden (Pilpres) dilakukan penundaan lantaran kondisi negara tengah sulit diterpa pandemi Covid-19. 

“Perintah Pak Jokowi menyangkut dengan tiga periode. Saya ingin mengatakan begini ya. Tolong dicatat baik-baik ya. Sebelum saya menjadi Ketua Umum Golkar, ide pertama yang mengeluarkan untuk pilpres ditunda itu adalah ide Menteri Investasi yaitu saya. Dan saya sudah ngomong berkali-kali,” kata Bahlil di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (31/12/2024). 

Sebagai Menteri Investasi saat itu, Bahlil berpandangan bahwa ekonomi Indonesia bisa makin tertekan dengan pergelaran Pilpres. 

Oleh sebab itu, ia pun mengusulkan agar Pilpres di Indonesia ditunda sampai kondisi perekonomian membaik pasca Covid-19. 

“Itu yang ngomong itu pertama saya ketika saya menjadi penanggap dari surveinya Pak Burhanudin Mutadi. Di situ dikatakan bahwa kalau Covid ini belum berakhir, maka ekonomi kita itu akan semakin dalam pertumbuhannya,” ucapnya. 

“Kalau memang dapat dipertimbangkan secara aturan memperbolehkan, ya kalau boleh pilpresnya ditunda. Ditunda atau dibuat pemilunya mundur, itu soal lain. Jadi nggak ada yang minta tiga periode. Itu omongan saya, coba dah dibuka file lama itu. Jadi jangan diputar kaset kotor dong,” kata Bahlil. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Minta Isu 3 Periode Ditanya ke Megawati, Jubir PDIP: Sejak Awal Tegas Menolak."

Sumber: Kompas.com
Tags:
JokowiPDIPMegawatiGuntur Romli
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved