Breaking News:

Berita Viral

Fakta Viral Siswa Tewas setelah Dihukum di Deli Serdang: Guru Diteror, Murid yang Minta Skuat Jump

Terungkap fakta baru terkait kasus viral siswa tewas setelah dihukum skuat jump 100 kali oleh gurunya di Deli Serdang, Sumatera Utara.

TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Pemakaman siswa SMP Negeri I STM Hilir, berinisial RSS (14) warga Dusun I, Desa Negara Beringin, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, RSS meninggal diduga setelah dihukum gurunya 100 kali squat jump. Terungkap fakta baru terkait kasus viral siswa tewas setelah dihukum skuat jump 100 kali oleh gurunya di Deli Serdang, Sumatera Utara. 

TRIBUNWOW.COM - Terungkap fakta baru terkait kasus viral siswa tewas setelah dihukum skuat jump 100 kali oleh gurunya di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Diketahui, siswa SMP berinsial RSS (14) ini mengembuskan napas terakhirnya saat mendapat perawatan di rumah sakit, seminggu setelah dihukum, Kamis (26/9/2024).

Kini, sang guru honorer yang menghukum RSS, SW mengaku mendapat teror.

Wanita ini pun menyebut bahwa hukuman squat jump merupakan pilihan dari siswa-siswanya, yang tidak mengerjakan tugas.

Kini, Polresta Deli Serdang melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam untuk mengungkap penyebab kematian RSS, Selasa (1/10/2024).

Berikut rangkuman fakta terbaru kasus siswa meninggal setelah dihukum squat jump 100 kali:

Korban Tulang Punggung Keluarga

Baca juga: Kronologi Siswa SMP Tewas setelah Dihukum Guru Squat Jump 100 Kali, Sempat Minta Pelaku Dipenjara

Oknum guru honorer berinisial SW yang memberikan hukuman squat jump telah dilaporkan.

SW menjalani pemeriksaan di Mapolresta Deli Serdang pada Senin (30/9/2024).

SW kemudian dipanggil ke kantor Ombudsman Sumatra Utama untuk memberikan keterangan.

Kepala Ombudsman Sumut, James Panggabean, menjelaskan RSS setiap hari bekerja sebagai pengangkut pakan ternak.

"Anak itu selain pelajar juga pekerja angkat pakan ternak keluarganya, bisa dibilang tulang punggung. Secara fisik pasti ngaruh. Soal kematiannya kita menunggu forensik," tuturnya, Selasa.

Menurut James, kepala sekolah hingga guru BK dianggap lalai sehingga mengakibatkan siswa meninggal.

"Pertama mereka akui kesalahan itu. Lalu peran kepala sekolah kurang pengawasan. Ketiga guru BK, anak ini bukan sekali gak ngerjai tugas, harusnya BK masuk membimbing dan konsuling apa yang jadi beban anak, dan jadi kendala ngerjakan tugas sekolah, karena antar pakan pakai pundak dan becak ke tempat orang," tandasnya.

Kesaksian SW

Dalam pertemuan tersebut, SW menceritakan awal mula muncul hukuman squat jump.

Para siswa yang tidak mengerjakan tugas enggan untuk diberi hukuman menghafal dan memilih dihukum squat jump.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Berita Viralfakta viralDeli SerdangGuru Diteror
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved