Terkini Daerah
5 Fakta Kecelakaan Maut di Tol Jakarta-Cikampek, Kronologi hingga Dugaan Penyebab Kecelakaan
Kecelakaan maut yang melibatkan tiga kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024) pagi. Ini faktanya.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Fakta kecelakaan maut yang melibatkan tiga kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 58, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024) pagi, kronologi hingga penyebabnya.
Dikutip dari Tribunnews.com, ada tiga kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol Japek, yakni Bus Primajasa nopol B 7655 TGD, Daihatsu Gran Max nopol B-1635-BKT dan Daihatsu Terios nopol E 1399 MF.
Ketiga kendaraan ini terlibat kecelakaan saat diberlakukan contraflow arah Jakarta-Cikampek.
Baca juga: Viral Pria di Kendari Pukul dan Ludahi Wanita di Rumah Makan, Ini Kronologi dan Motif Pelaku
Usai mengalami benturan hebat, mobil Gran Max dan Terios terbakar hebat di lokasi kejadian.
Sejumlah penumpang pun masih berada di kedua mobil tersebut saat api berkobar.
Sejauh ini dilaporkan ada 12 orang yang meninggal dalam kecelakaan maut ini.
Lantas, bagaimana fakta selengkapnya?
1. 13 Kantong Jenazah
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan total 13 kantong jenazah yang dibawa dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan maut tersebut.
Ia menjelaskan 13 kantong jenazah itu sudah dibawa pihak kepolisian ke RSUD Karawang untuk proses identifikasi.
"Jadi ada secara keseluruhan ada 13 kantong mayat yang sedang diidentifikasi. Di dalam sudah ada tim dari Inafis, dari DVI, dari forensik RSUD Karawang yang sedang mengidentifikasi korban yang luka bakar ini," ucap Aan di RSUD Karawang, Jawa Barat pada Senin (8/4/2024) pagi ini.
Aan menuturkan, jumlah kantong jenazah itu sekaligua meralat data sebelumnya yang menyatakan ada 12 kantong jenazah yang dibawa dalam kecelakaan tersebut.
"Jadi ralat tadi 12 kantong ternyata ada beberapa potongan tubuh yang masih tertinggal dimasukan lagi ke kantong mayat," katanya.
Dari jumlah kantong jenazah itu, kata Aan, ada 6 jenazah yang masih utuh sehingga dalam proses identifikasi tim inafis. Sebaliknya, ada satu jenazah yang sudah teridentifikasi berasal dari Kudus.
"Ada 6 mayat yang masih utuh, tapi sedang diidentifikasi juga oleh tim inafis. Ada satu dari data inafis kita yang teridentifikasi alamatnya di Kudus untuk penumpang Gran Max ini," katanya.
Sumber: Tribunnews.com
| Kehidupan Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo setelah Keluar Penjara dalam Kasus Penggandaan Uang |
|
|---|
| Kronologi Pembegalan Warga Baduy dan Tanggapan Wamenkes soal Korban Ditolak RS karena Tak Punya BPJS |
|
|---|
| Sosok ZP Pelaku Pengeroyokan Pemuda hingga Tewas di Masjid Sibolga: Residivis yang Kini Jual Sate |
|
|---|
| Kemenag Buka Suara Seusai Aksi Pengeroyokan di Masjid Agung Sibolga yang Tewaskan Pemuda 21 Tahun |
|
|---|
| SPPG di Bandung Kecolongan Dana Rp1 Miliar Akibat Penipuan Daring, 53 Pekerja Terpaksa Dirumahkan |
|
|---|