Kasus Korupsi
1 Menteri Jokowi Akhirnya Buka Suara soal Korupsi Timah Harvey Moeis, dkk, Sudah Ada Arahan Presiden
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Padjaitan buka suara soal korupsi timah.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Padjaitan buka suara soal korupsi timah.
Hal itu dikatakan Luhut Binsar Pandjaitan melalui akun Instagram miliknya, Kamis (4/4/2024).
Meski tak diutarakan langsung melalui media massa, namun Luhut Binsar jadi menteri pertama yang buka suara soal korupsi timah.
Baca juga: Siapa Robert Bonosusatya alias RBS? Diduga Sosok Kuat di Balik Korupsi Timah Rp 271 Triliun
Setelah sebelumnya Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bungkam mengaku belum tahu duduk perkaranya.
Luhut mengatakan kasus korupsi timah yang merugikan lingkungan hingga Rp 271 triliun ini bisa jadi pembelajaran.
"Ya kasus timah ini memang pembelajaran bagi kita semua. Jujur kita mungkin agak terlambat mendigitalisasi hampir semua dengan SIMBARA," ujar Luhut Binsar.
Diketahui, SIMBARA adalah sistem informasi mineral dan batu bara kementerian/ lembaga.
Baca juga: Sosok Kuat di Balik Kasus Korupsi Timah Harvey Moeis, RBS Disebut Penikmat Keuntungan Utama
Sistem ini dibuat untuk meningkatkan tata kelola di sektor mineral dan batu bara.
"Semua kementerian sekarang kita dorong untuk digitalisasi dan kita link pada SIMBARA ini."
Luhut lalu berbicara soal SIMBARA yang sudah berhasil diterapkan untuk batu bara.
"SIMBARA ini memang sudah berhasil kita lakukan untuk batu bara, sehingga batu bara ini kita tahu persis asalnya darimana, jumlahnya berapa. Gradenya dan seterusnya kita tahu."
"Dengan begitu kita bisa menarik pajaknya dan menarik royaltinya dengan benar karena dia tidak bisa ekspor tanpa melakukan itu semua. Dan itu semua dilakukan secara otomatis."
Selanjutnya, sistem ini juga akan berlaku untuk timah sehingga mendapat pemantauan secara terpusat.
"Kita masukkan segera timah dari sistem ini, asalnya timahnya dari mana, itu sudah bayar pajak belum? Karena itu akan berdampak pada pendapatan negara," tambahnya.
Selain itu, melalui caption di Instagram, Menko Marves ini juga menyebutkan sudah ada arahan dari Presiden Jokowi.
Hal ini terkait penyelesaian sistem Go-tech yaitu digitalisasi di sektor pemerintahan.
"Dengan begitu bukan hanya efisiensi dan efektivitas pelayanan saja yang mampu dicapai, tetapi juga penerimaan negara bisa bertambah serta yang paling penting adalah mencegah praktik korupsi yang selama ini marak terjadi di sektor industri pertambangan."
Dikutip dari Tribun Trends, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Ketut Sumedana mengatakan kasus mega korupsi terbongkar berkat keberanian jaksa Agung ST Burhanuddin.
Hingga kini sudah ada 148 saksi yang menjalani pemeriksaan.
"Sangat mungkin bertambah kok, tersangkanya. Kita tetap bekerja sesuai dengan harapan masyarakat, orang yang patut bertanggung jawab, akan kita ungkap. Jadi tidak ada tebang pilih," beber Ketut.
Tak hanya itu, ia juga mengaku sudah mengantongi nama-nama pesohor yang ikut terlibat.

"Jangan khawatir, (pesohor) kayaknya memang arahnya ke sana, ya. Sudah kita telusuri namanya, kita akan ungkap semua."
"Dan penting juga adalah kejahatan korporasi saat ini bisa kita jadikan tersangka juga, nih. Jadi bukan orang per orang saja," ungkapnya.
Ketut menjelaskan semua tindak pidana seperti suap, gratifikasi, bahkan orang yang hanya menikmati keuntungan saja dari kasus timah ini bisa dijerat.
Oleh karena itu, ia mengharapkan dukungan dari masyarakat agar ikut mengawasi jalannya kasus ini.
"Untuk sekarang soal TPPU (tindak pidana pencucian uang), gratifikasi, suap, orang yang menikmati, bisa kita jerat nanti. Kepada masyarakat, dukung kami."
"Jangan lepaskan mata Anda kepada kami (Kejagung), kita akan ungkap semua. Masyarakat jangan khawatir, akan ditelusuri, kita punya banyak strategi untuk menghukum orang yang salah, kalau ini nggak kena dengan (pasal) ini, kita akan sangkutkan dengan ini, dukung kami semaksimal mungkin," pungkasnya.
"Kami juga memastikan, orang yang sudah tersangka, penyidik kita ini sudah melakukan aset tracing ya, jadi pendataan, asetnya di mana, ya nanti kita bisa sita asetnya. Bukan hanya 16 orang tersangka ini ya, pasti kita sita setelah kita kembangkan lebih lanjut." (TribunWow.com)
Sumber: TribunWow.com
Nadiem Makarim Gandeng Hotman Paris soal Kasus Pengadaan Chromebook, Bantah Sudah Jadi DPO Kejagung |
![]() |
---|
Respons Bank DKI selaku Pemberi Kredit ke Tersangka Sritex Iwan Setiawan, Bagaimana Nasib Nasabah? |
![]() |
---|
Rumah Mewah Tersangka Iwan Setiawan Dijaga Ketat, Linmas Setempat Ungkap Keluarganya Tertutup |
![]() |
---|
Awal Terbongkarnya Korupsi di Sritex, Tahun 2020 Untung Besar, Tahun Berikutnya Rugi Rp 15,6 Triliun |
![]() |
---|
Status Iwan Setiawan dalam Kasus Dugaan Korupsi, Kejagung Khawatir akan Kabur dari Pemeriksaan |
![]() |
---|