Kasus Mertua Bunuh Menantu: Suami Korban Ungkap Perlakuan Istri pada Ayahnya saat di Rumah Bersama

TRIBUNWOW.COM - Sueb (32) kaget melihat kondisi istrinya Fitria yang bersimbah darah di ranjang rumahnya di kawasan Pasuruan, Jawa Timur.

Padahal Fitria tengah hamil 7 bulan dan biasanya tinggal berdua dengan ayah Sueb yakni Khoiri atau yang kerap disapa Satir, Sabtu 30 Oktober 2023.

Ternyata Fitria meninggal dunia di tangah ayah mertuanya sendiri Satir yang sehari-hari tinggal satu atap.

Baca juga: UPDATE Pembunuhan di Subang, Yoris Bongkar Curhatan Yosef hingga Sebut Sikap sang Ayah yang Berubah

Saat itu Sueb yang pulang kerja langsung berteriak melihat kondisi sang istri.

Ia pun langsung membawa Fitria ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.

Namun, naas nasib Fitria dan anak yang dikandungnya tak tertolong lantaran kehabisan darah.

Sementara Satir yang membunuh Fitria dengan senjata tajam melarikan diri ke rumah tetangganya.

Baca juga: Pengakuan Mertua Bunuh Menantu yang sedang Hamil 7 Bulan, Sebut Tak Kepirikan Apapun hingga Sumpek

Dikutip dari Tribun Jatim, Sueb pada polisi mengaku perlakuan sang istri pada Satir yang sangat perhatian.

Hal itu dikatakan oleh Kapolsek Purwodadi AKP Pujianto setelah mendenngar keterangan dari Sueb.

"Suami korban menyebut istrinya itu sangat gemati ke mertuanya karena sudah dianggap orang tuanya sendiri,” papar Pujianto, Rabu 1 November 2023.

Selain itu, polisi saat ini juga masih mendalami motir ayah mertua yang tega menghabisi nyawa menantu dan cucu yang dikandungnya itu.

“Kami masih dalami motifnya. Ini anggota dan teman-teman dari Polres juga sudah turun untuk mendalami pembunuhan mertua dan menantunya ini,” paparnya.

Baca juga: Kisah Pilu Mertua Kaya Raya Restui Pegawai SPBU Jadi Menantu, Dibalas Perhiasan Rp 1,5 Miliar Dicuri

Diberitakan sebelumnya, video penangkapan Satir pun viral di media sosial seperti yang diunggah oleh akun Facebook David Awom, Rabu 1 November 2023.

Terlihat pria paruh baya itu tak memakai baju saat diamankan pihak kepolisian.

Ia dibawa saat para warga sudah menanti kedatangannya keluar dari sebuah rumah.