Terkini Daerah
Tanpa Ijazah, Obaja Tabuni Kini Sukses sebagai Pegawai di PT Freeport Indonesia, Ini Ceritanya
Obaja Tabuni kurang lebih sudah 34 tahun menjadi karyawan PT Freeport Indonesia.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Karyawan PT Freeport Indonesia, Obaja Tabuni mengungkapkan sebuah kisah inspirasi tentang perjuangan dirinya sebelum menjadi seorang yang cukup sukses seperti sekarang ini.
Obaja Tabuni kurang lebih sudah 34 tahun menjadi karyawan PT Freeport Indonesia.
Dirinya menceritakan bahwa awal masuk PT Freeport Indonesia hanya bermodal niat dan keinginan.
Baca juga: Viral Sosok Panglima Jilah dan Panglima Pajaji yang Berseteru soal IKN, Sama-Sama Punya Ilmu Hitam
Pasalnya, ia masuk ke PT Freeport Indonesia tanpa ijazah.
Namun kini, kariernya terus melejit, berkat ketekunan, kerja keras dan juga kejujurannya.
Obaja Tabuni kini memimpin 200 lebih anak buah yang beroperasi di pertambangan bawah tanah PT Freeport di Timika Papua.
Dalam kariernya, Obaja sempat dikirim ke Amerika Serikat untuk melakukan training.
Obaja, adalah anak Papua yang berasal dari Suku Dani, salah satu dari tujuh suku utama di Papua Tengah.
Lewat pencapaiannya, Obaja juga membuktikan, bahwa anak Papua bisa berkompetisi di lingkungan perusahaan dengan standar internasional.
Kini, Obaja dikaruniai enam anak.
Baca juga: Viral Pelatih Paskibra Jatuh dari Tiang saat Betulkan Pengibaran Bendera Merah Putih, Ini Kondisinya
Tiga anaknya lulusan perguruan tinggi.
Bahkan salah satunya sudah bekerja di PT Freeport Indonesia meneruskan jejak kariernya.
Dengan lantang, Obaja mengaku bahwa rahasia sukses dirinya adalah Jujur dan juga Disiplin.
"Jujur dan disiplin," katanya.
Obaja masuk bekerja pada tahun 1989 dan mengawali karier menjadi seorang housekeeping.
Kemudian, ia masuk ke bagian produksi dan bertahan sampai sekarang. (Tribun-Video.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Video dengan judul Cerita Obaja Warga Papua yang Jadi Karyawan Freeport Tanpa Ijazah, Kini Karier Terjamin
Sumber: Tribun Video
| Soal Ledakan di SMAN 72, Pakar Sebut Narasi Ekstremis di Medsos Bisa Jadi Cara Validasi Remaja |
|
|---|
| Kriminolog UI: Jangan Cap Insiden Ledakan di SMAN 72 Jakarta sebagai Aksi Terorisme |
|
|---|
| Update Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta: 33 Korban Masih Dirawat, Polisi Ungkap Kondisinya |
|
|---|
| Kehidupan Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo setelah Keluar Penjara dalam Kasus Penggandaan Uang |
|
|---|
| Kronologi Pembegalan Warga Baduy dan Tanggapan Wamenkes soal Korban Ditolak RS karena Tak Punya BPJS |
|
|---|
