Breaking News:

Terkini Nasional

Keterkaitan Janggal Prabowo pada Insiden 98, Fahri Hamzah: Di Sirkel Pak Harto Dianggap Pengkhianat

Fahri Hamzah buka suara terkait peran ganda Prabowo dalam insiden 1998, benarkah terlibat?

Editor: Via
Capture Instagram @Prabowo
Prabowo Subianto. Fahri Hamzah buka suara terkait kontroversi keterlibatan Prabowo Subianto di Insiden 1998. 

TRIBUNWOW.COM - Sebagai satu dari antara tokoh sejarah, Prabowo Subianto sering dicurigai terlibat dengan peristiwa pelanggaran HAM pada Mei 1998.

Mengenai hal ini, Fahri Hamzah membeberkan sisi lain mantan menantu eks Presiden Soeharto yang tak banyak diketahui publik.

Fahri Hamzah yang merupakan aktivis pergerakan mahasiswa saat itu, justru meragukan keterlibatan Prabowo yang terkesan dikambing hitamkan.

Baca juga: VIRAL, Ekspresi Terkejut Prabowo Subianto Dapat Cenderamata dan Doa dari Santri: Supaya Bisa RI 1

Karena jabatan Prabowo saat itu sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, ia banyak dicurigai sebagai orang yang bertanggung jawab atas peristiwa penculikan aktivis 98.

Tuduhan-tuduhan itu dibarengi dengan bocornya surat pemecatan terhadap Prabowo yang dikeluarkan oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP).

Ada sejumlah persoalan yang membuat para jenderal senior dalam DKP itu merekomendasikan pemecatan yakni karena Prabowo dianggap bertindak melampaui wewenang dan tidak berkoordinasi dengan Panglima ABRI saat itu dalam melakukan operasi penangkapan aktivis hingga pengerahan pasukan pada tahun 1998.

Baca juga: Viral Video Lawas Prabowo Jawab Tuduhan Penculikan 98: Ini Kampanye untuk Menghancurkan Saya!

Civitas Akademika Universitas Trisakti memperingati 17 tahun tragedi 12 Mei 1998 di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Selasa (12/5/2015). Kegiatan tersebut untuk mengenang kembali empat mahasiswa Trisakti yang meninggal saat melakukan aksi memperjuangkan reformasi pada Mei 1998.
Civitas Akademika Universitas Trisakti memperingati 17 tahun tragedi 12 Mei 1998 di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Selasa (12/5/2015). Kegiatan tersebut untuk mengenang kembali empat mahasiswa Trisakti yang meninggal saat melakukan aksi memperjuangkan reformasi pada Mei 1998. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Tetapi, keterlibatan Prabowo dengan huru-hara tahun 1998 justru diragukan Fahri Hamzah.

Fahri punya versi berbeda dari kebanyakan tuduhan kepada Prabowo.

Menurut dia, ada sisi lain yang tidak diketahui Prabowo, salah satunya adalah Prabowo yang begitu keras mengkritik rezim Soeharto yang merupakan mertuanya sendiri.

Cerita Fahri bermula dari keluarga Prabowo yang disebut kritis terhadap rezim Orde Baru yang dikenal sangat otoriter.

Ayah Prabowo Soemitro Djojohadikoesoemo merupakan cendekiawan sekaligus ekonom yang menggemparkan rezim Orde Baru karena pernyataannya terkait Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang bocor di era Soeharto.

"Tahun '90, bapaknya Pak Prabowo itu Prof Soemitro pendiri Fakultas Ekonomi UI membuat pernyataan yang sangat menghebohkan pada waktu itu dia mengatakan bahwa APBN itu bocor 30 persen. Itu gempar seluruh Indonesia, padahal Pak Harto lagi kuat-kuatnya dan lagi berkuasa," kata Fahri saat ditemui di Taliwang Heritage, Depok, Rabu (17/5/2023).

Baca juga: Kata Prabowo soal Tuduhan 98, Selalu Diungkit saat Dirinya Naik dalam Polling Survei Pemilu

Soemitro Djojohadikusumo, Prabowo Subianto dan putranya
Soemitro Djojohadikusumo, Prabowo Subianto dan putranya (IST)

Fahri mengatakan, kritik Soemitro tersebut secara tak langsung turun kepada Prabowo.

Kelakuan ayah Prabowo membuat orang-orang di dekat Soeharto merasa waspada.

Terlebih, kata Fahri, Prabowo seringkali menggelar diskusi dengan gerakan mahasiswa kelompok kanan dan para NGO.

Halaman
123
Tags:
PrabowoKasus Penculikan Aktivis 1998SoehartoFahri Hamzah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved