Terkini Daerah
Ayah Bunuh Bayi di Pati Ternyata sempat Survei Tempat Angker untuk Buang Jasad, Sudah Direncanakan?
Pelaku pembunuhan bayinya sendiri sempat melakukan survei untuk membuang jasad bayi, muncul indikasi adanya kejahatan yang direncanakan.
Editor: Via
"Kami sempat terjebak dengan alibinya. Dia bilang keluar lewat gapura STMIK AKI (Kauman Barat). Dari situ dia bilang belok ke kanan.
Maka kami fokusnya kemarin mengambil CCTV di arah sana. Setelah dicek polisi, tidak ada sama sekali pergerakan Sholeh ke sana.
Maka di situ muncul kejanggalan yang menimbulkan kecurigaan pihak kepolisian," terang Widiantoro.
Dari kejanggalan itulah polisi melakukan interogasi lebih lanjut sampai Sholeh mengakui perbuatannya.
Menurut Widiantoro, dalam kesehariannya, Sholeh bersikap santun.
"Kalau sama warga sekitar, orangnya santun, suka menyapa.
Cuma, dia ini kan anak tunggal. Karakternya, kalau dia punya keinginan harus terpenuhi. Contoh, sepeda motornya saja sampai empat," kata dia.
Baca juga: Viral Dini Hari Tersesat di Hutan Pati saat Sendirian Sopiri Mobil, Kondisi Sopir Mengkhawatirkan
Menurut Widiantoro, boleh jadi Sholeh memang masih labil emosinya.
Terlebih, dalam usia yang masih sangat muda, dia harus merawat dua anak bayi sekaligus.
Baca juga: Pengakuan Ayah Kandung Pura-pura Kehilangan Bayi, Padahal Tega Bekap Bayi dan Dimasukkan Jok Motor
"Dia ini 'korban' pernikahan dini. Waktu menikah usianya baru 18 tahun.
Psikisnya, mentalnya, masih anak muda. Beban anak dua bikin mentalnya agak tertekan," kata dia.
Widiantoro mengatakan, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Sholeh dan istrinya berjualan es sejak bulan puasa lalu.
Selain itu, pemenuhan kebutuhan hidup juga disokong oleh orang tua Sholeh.
"Dulu infonya (Sholeh) oleh orang tuanya dibelikan ruko di Pasar Puri untuk berjualan sembako. Tapi di tengah jalan berhenti (tidak lanjut berjualan)," kata dia. (mzk)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "FAKTA BARU : Pembunuhan Bayi di Pati, Pelaku Survei Tempat Angker untuk Buang Jasad Putrinya"
| Kriminolog UI: Jangan Cap Insiden Ledakan di SMAN 72 Jakarta sebagai Aksi Terorisme |
|
|---|
| Update Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta: 33 Korban Masih Dirawat, Polisi Ungkap Kondisinya |
|
|---|
| Kehidupan Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo setelah Keluar Penjara dalam Kasus Penggandaan Uang |
|
|---|
| Kronologi Pembegalan Warga Baduy dan Tanggapan Wamenkes soal Korban Ditolak RS karena Tak Punya BPJS |
|
|---|
| Sosok ZP Pelaku Pengeroyokan Pemuda hingga Tewas di Masjid Sibolga: Residivis yang Kini Jual Sate |
|
|---|