Konflik Rusia Vs Ukraina
Warga Rusia Tewas Disiksa Kelompok Wagner, Dipukuli dengan Palu dan Direkam hingga Videonya Viral
Seorang warga Rusia yang dipanggil untuk wajib militer tewas mengenaskan di tangan kelompok militer swasta Wagner.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang mantan narapidana Rusia yang direkrut tentara bayaran Wagner, dieksekusi secara kejam oleh rekan sekelompoknya sendiri.
Dilansir TribunWow.com, pria bernama Yevgeny Nuzhin (55) tersebut disiksa berulangkali dengan cara dipukul menggunakan palu.
Video penyiksaan tersebut viral hingga keluarga yang menyaksikan mengaku merasa ngeri dan miris.
Baca juga: Ukraina Klaim Ada 400 Kasus Kejahatan Perang di Kherson, Zelensky Sebut Ulah Tentara Rusia
Rekaman pembunuhan Nuzhin telah diposting oleh saluran Telegram Gray Zone yang terkait dengan Wagner.
Dalam video tersebut, Nuzhin terlihat berbaring dengan kepala ditempel ke dinding bata saat seorang pria tak dikenal memukulnya dengan palu godam.
Nuzhin telah menjalani hukuman penjara 24 tahun untuk pembunuhan yang dia lakukan pada tahun 1999 dan dibebaskan pada bulan Juli.
Ia kemudian ditugaskan wajib militer untuk bergabung perang di Ukraina dengan Wagner, kelompok militer terkenal yang dijalankan oleh Yevgeny Prigozhin, pengusaha Rusia yang berkuasa dan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.
Setelah penangkapannya oleh pasukan Ukraina pada bulan September, Nuzhin memberikan serangkaian wawancara di negara itu, di mana dia mengatakan bahwa dia telah bergabung dengan kelompok Wagner untuk keluar dari penjara dan bahwa dia dengan cepat menyusun rencana untuk menyerah ke Ukraina.
Dalam wawancara, ia juga mengkritik kepemimpinan Rusia dan menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan pasukan Ukraina dan berperang melawan Moskow.

Baca juga: Gunakan Narapidana, Rusia Tawarkan Kebebasan dan Uang Rp 1,2 Miliar Jika Mau Perang Lawan Ukraina
Ilya Nuzhin, putra Yevgeny, mengkonfirmasi kepada The Guardian pada hari Senin (14/11/2022), bahwa pria dalam video itu adalah ayahnya.
Namun, ia menolak memberikan komentar lebih lanjut, dengan alasan masalah keamanan.
Dalam sebuah wawancara dengan kelompok hak asasi manusia Rusia, Gulagu.net pada Minggu malam, Ilya Nuzhin sempat mengatakan keluarganya mengetahui kematian ayah mereka melalui Telegram, yang membuat mereka ngeri.
"Seluruh keluarga kami menangis melihat video itu. Dia dibunuh seperti binatang," kata Ilya.
Tidak segera jelas siapa yang berada di balik video itu, atau bagaimana Nuzhin akhirnya kembali ke Rusia.
Laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan Nuzhin telah menjadi bagian dari pertukaran tahanan Rusia-Ukraina baru-baru ini.
"Ada banyak pertanyaan dan saya harap kita bisa menyelesaikannya," ucap Vladimir Osechkin, kepala Gulagu.net, sebuah kelompok hak asasi yang berfokus pada dugaan pelanggaran dalam sistem penjara Rusia.
"Ukraina memiliki tanggung jawab terhadap Nuzhin dan dia seharusnya tidak ditukar, mengingat bahaya yang dia hadapi di Rusia."
Osechkin mengatakan semua tanda menunjukkan keterlibatan Wagner dalam pembunuhan itu dan mengatakan dia berencana untuk mengirim permintaan ke pihak berwenang Rusia untuk meluncurkan kasus pidana.
"Wagner tidak akan bisa melakukan eksekusi abad pertengahan ini tanpa persetujuan dari dinas keamanan Rusia," kata Osechkin.
Prigozhin, yang berada di bawah sanksi Barat atas perannya di Wagner, pada hari Minggu menyuarakan persetujuannya atas pembunuhan itu, menyebut Nuzhin sebagai pengkhianat.
"Nuzhin mengkhianati rakyatnya, mengkhianati rekan-rekannya, mengkhianati secara sadar," tegas Prigozhin.
Baca juga: Disebut Berusaha Hapus Budaya Ukraina, Rusia Jarah Karya Seni Berharga di Museum Kherson
Tentara Bayaran Rusia Grup Wagner Buka Kantor Pusat
Pasukan tentara bayaran swasta Grup Wagner Rusia yang sebelumnya menutup diri, kini telah membuka markas resmi pertamanya di tengah konflik dengan Ukraina.
Dilansir TribunWow.com, kelompok pimpinan Yevgeny Prigozhin, sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, membuka kantor di gedung bertingkat kota St. Petersburg pada hari Jumat (4/11/2022).
Pembukaan Kantor Pusat Wagner ini dipandang sebagai langkah untuk mempublikasikan kredensial militernya dan mengambil peran yang lebih publik dalam membentuk kebijakan pertahanan Rusia.
Baca juga: Rekrut Napi di Rusia, Bos Wagner Persilakan Warga yang Protes Kirim Anak Mereka ke Ukraina
Sebagaimana dilaporkan Al Jazeera, Sabtu (5/11/2022), pembukaan markas besar Wagner mengikuti langkah Prigozhin yang baru-baru ini ingin meningkatkan profil publiknya.
Di mana sebelumnya, pengusaha Rusia tersebut menghabiskan operasi kekuatan militernya dalam bayang-bayang.
Prigozhin telah membuat serangkaian intervensi tentang kemunduran Rusia dalam perangnya di Ukraina.
Bergabung dengan pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, Prigozhin menertawakan kinerja para jenderal Moskow.
Diketahui, ia telah lama membantah berada di belakang Wagner, yang tentara kontraknya mendukung tentara Rusia di Ukraina dan telah beroperasi di Afrika, Suriah, dan Libya.
Namun, Prigozhin bulan lalu secara terbuka mengkonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa dia adalah pendiri Wagner.
Prigozhin sendiri dijululuki "Koki Putin" karena bisnis kateringnya yang luas yang telah menyapu kontrak pemerintah.
Sebagai informasi, Uni Eropa menuduh Grup Wagner, yang sebagian besar anggotanya adalah mantan personel militer, melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan mengatakan mereka telah melakukan operasi rahasia atas nama Moskow.
Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memberikan sanksi kepada Prigozhin atas perannya dalam kelompok tersebut.
Pada tahun 2021, UE mengatakan Grup Wagner bertanggung jawab atas pelanggaran, termasuk penyiksaan dan pembunuhan di luar proses hukum, di Ukraina, Suriah, Libya, Republik Afrika Tengah, Sudan, dan Mozambik.
"Misi PMC Wagner Center adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman untuk menghasilkan ide-ide baru untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Rusia," kata Prigozhin dalam sebuah pernyataan untuk pembukaan kantor baru tersebut di hari Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Daftar Tentara Rusia Tersangka Kejahatan Perang di Ukraina, Termasuk 2 Anggota Grup Rahasia Wagner
Pembukaan gedung perkantoran itu dihadir campuran veteran berseragam militer dan profesional teknologi dan budaya muda, dengan ceramah dari tokoh nasionalis dan pro-Kremlin yang mengatakan bahwa markas besar Wagner akan membantu membuat negara lebih baik.
Orang-orang dengan pakaian kamuflase berkeliaran di koridor abu-abu gedung itu untuk melihat pameran drone militer.
Sebuah truk bertuliskan simbol "Z" yang digunakan oleh pasukan Rusia di Ukraina, diparkir di luar.
"Kami mengundang start-up yang terlibat di bidang IT, teknologi industri dan mereka yang mengembangkan ide-ide baru yang siap mereka terapkan di bidang pertahanan nasional," kata Anastasia Vasilevskaya, sekretaris pers kantor Wagner.
"Kami tentu tertarik dengan proyek-proyek yang bisa menjadi substitusi impor," katanya.(TribunWow.com/Via)