Terkini Internasional
Rudal Korea Utara Jatuh di Dekat Wilayahnya, Jepang Rapat Darurat atas Serangan ke Korea Selatan
Jepang mengadakan rapat darurat setelah Korea Utara tembakkan rudal ke Korea Selatan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Tembakan rudal Korea Utara ke Korea Selatan turut memicu reaksi keras dari Jepang.
Dilansir TribunWow.com, rudal yang jatuh di wilayah perairan Korea Selatan tersebut ternyata berjarak tak jauh dari perbatasan Jepang.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memberikan tanggapan atas aksi yang menurutnya tak bisa diterima itu.
Baca juga: Sebut AS, Korea Utara Sempat Beri Peringatan Sehari sebelum Kirim Rudal ke Korea Selatan
Diketahui, rudal tersebut jatuh di wilayah Ulleungdo, yang merupakan tujuan wisata populer di Korea Selatan.
Daerah ini terletak hanya sekitar 50 km dari pulau Takeshima (Dokdo) yang diklaim Jepang, namun dikuasai Korea Selatan.
Media lokal melaporkan bahwa peringatan serangan udara telah disiarkan di TV yang meminta kepada penduduk pulau itu untuk mengungsi ke tempat penampungan bawah tanah terdekat.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengadakan pertemuan keamanan nasional dengan para pejabat tinggi.
Ia memerintahkan agar tindakan tegas diambil untuk memastikan Korea Utara membayar harga yang pantas untuk provokasinya.
"Yoon menjelaskan bahwa setiap upaya oleh Korea Utara untuk mengguncang masyarakat kita dan aliansi Korea Selatan-AS tidak akan berhasil," kata kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Bantah Jual Senjata ke Rusia, Korea Utara Ungkap Tujuan AS Sebar Rumor Bohong
Sementara itu di Tokyo, PM Kishida mengatakan akan segera mengadakan rapat darurat.
Rapat tersebut akan membahas mengenai keamanan nasional dan tindakan yang diambil atas serangan tersebut.
"Korea Utara telah meluncurkan rudal dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang sama sekali tidak dapat diterima," ujar Kishida dikutip Kyodo News, Rabu (2/11/2022).
Semenatara kementerian Pertahanan mengatakan Jepang terus menganalisis serangan, yang tampaknya menembakkan rudal khusus yang dirancang untuk menghindari pertahanan.
Dikatakan Jepang telah melacak tiga rudal, yang semua diyakini telah mendarat di Laut Jepang.
Rudal-rudal itu jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang, yang membentang 200 mil laut (370 km) dari pantainya.