Breaking News:

Terkini Internasional

Rudal Korea Utara Jatuh di Dekat Wilayahnya, Jepang Rapat Darurat atas Serangan ke Korea Selatan

Jepang mengadakan rapat darurat setelah Korea Utara tembakkan rudal ke Korea Selatan.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
AFP/Philip Fong
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida. Terbaru, Kishida mengutuk serangan rudal Korea Utara ke Korea Selatan, Rabu (2/11/2022). 

"Korea Utara baru-baru ini meluncurkan rudal balistik secara berurutan, dan serangkaian provokasi demi provokasi dan eskalasi aksi sepihak mengancam perdamaian dan keamanan kawasan kami dan komunitas internasional, dan sama sekali tidak dapat diterima," kata Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada dikutip The Japan Times, Rabu (2/11/2022).

Ia menambahkan bahwa Tokyo telah memprotes keras peluncuran terbaru melalui kedutaan Korea Utara di Beijing.

Dilaporkan juga bahwa tahun ini saja, Korea Utara telah melakukan 28 peluncuran lebih dari 60 rudal, termasuk pelatihan unit yang diyakini bertanggung jawab atas senjata yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir taktis, atau medan perang.

Baca juga: Segera Evakuasi, Bunyi Peringatan Serangan Udara di TV Korea Selatan saat Korea Utara Kirim Rudal

Kronologi Korea Utara dan Korea Selatan Saling Tembak

Korea Utara dan Korea Selatan saling menembakkan rudal yang mendarat di perairan lepas pantai masing-masing untuk pertama kalinya, Rabu (2/11/2022).

Dilansir TribunWow.com, Korea Utara meluncurkan rudal yang mendarat kurang dari 60 km (37 mil) dari kota Sokcho di Selatan, yang dibalas Korea Selatan tiga jam kemudian.

Tragisnya, konflik terbuka ini terjadi ketika Korea Selatan masih dalam masa duka atas tragedi di Itaewon, Seoul, pada Minggu (30/10/2022).

Baca juga: Korea Utara Tuding Ada Benda Asing di Perbatasan Korea Selatan yang Akibatkan Peningkatan Covid-19

Dilaporkan bbc.com, menurut pejabat Korea Selatan, Korea Utara menembakkan sedikitnya 10 rudal ke arah timur dan barat pada hari ini.

Setidaknya satu rudal Korea Utara yang diluncurkan sebelum pukul 09:00 (00:00 GMT) waktu setempat pada hari Rabu, mendarat sekitar 26 km selatan perbatasan, 57 km timur Sokcho dan 167 km barat laut pulau Ulleung.

Ini memicu sirene serangan udara di Ulleung, di mana penduduk telah diminta mengungsi ke tempat penampungan bawah tanah.

Peluncuran itu segera menjadi perhatian otoritas Korea Selatan dan Jepang yang dengan cepat mengutuk eskalasi konflik dari Pyongyang.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyebutnya sebagai invasi teritorial yang efektif, meskipun rudal itu mendarat di luar perairan teritorial Korea Selatan.

Ia berjanji tak akan tinggal diam akan membalas dengan cepat dan tegas.

Militer Korea Selatan juga mengatakan penembakan rudal ini adalah pelanggaran yang tidak dapat diterima atas wilayahnya.

Sekitar tiga jam kemudian, Korea Selatan menembakkan tiga rudal presisi udara-ke-darat dari pesawat tempur ke perairan lepas pantai timur Korea Utara.

Halaman
123
Tags:
JepangKorea UtaraKorea SelatanRudalYoon Suk-yeolFumio Kishida
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved