Polisi Tembak Polisi
Kecewa Isu Pelecehan oleh Brigadir J Kembali Dibuka Komnas Perempuan, Saor Siagian: Ini Mengerikan
Pionir TAMPAK, Saor Siagian buka suara soal dibukanya kembali isu pelecehan seksual oleh Brigadir J pada Putri Candrawathi.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Insiator Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan (TAMPAK), Saor Siagian, mengecam tuduhan yang dilayangkan Komnas Perempuan terhadap mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Dilansir TribunWow.com, ia mengaku kecewa lantaran isu pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, kembali diangkat.
Menurut Saor, tudingan tersebut dinilai mengerikan karena dijatuhkan pada orang yang sudah meninggal.
Baca juga: 5 Kejanggalan Dugaan Pelecehan Istri Sambo, Brigadir J Dipanggil ke Kamar hingga Dianggap Nekat
Sebagai informasi, Komnas HAM dan Komnas Perempuan menyelesaikan keterlibatan mereka pada kasus Brigadir J dengan menerbitkan rekomendasi.
Rekomendasi yang diserahkan pada Timsus itu satu diantaranya memuat agar dugaan pelecehan pada Putri di Magelang, Jawa Tengah kembali disidik.
Pasalnya, berdasar pengakuan Putri, kedua lembaga itu meyakini adanya dugaan kuat Brigadir J melakukan rudapaksa.
Menanggapi hal tersebut, Saor mengaku kecewa lantaran Komnas Perempuan mengeluarkan tuduhan yang begitu menyakitkan.
Padahal, pihak penyidik sebelumnya sudah menutup kasus ini dan menyatakannya sebagai rekayasa untuk menghalangi pengungkapan kasus.
"Menurut saya ini tuduhan yang mengerikan," kata Saor dikutip kanal YouTube tvOneNews, Senin (5/9/2022).
"TAMPAK sangat kecewa karena apa yang telah di SP3 oleh penyidik malah (dibuka kembali-red) oleh Komnas Perempuan."

Baca juga: Dikritik soal Putri Candrawathi, Komnas HAM Minta LPSK Tak Ikut Campur: Urus Saja Bharada E
Saor kemudian menyinggung pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membuka masalah tersebut secara terang benderang.
Satu hal yang disorotinya adalah keberadaan ponsel Brigadir J yang sampai sekarang belum ditemukan.
Menurut Saor, ponsel tersebut akan bisa membuka tabir adanya pelecehan seksual atau tidak.
"Misalnya katakanlah sekarang HP-nya Yosua, di situ kan bisa dilacak kalau ada dugaan pelecehan seks atau pemerkosaan," ucap Saor.
Ia mengimbau agar seluruh pihak tak lagi melakukan pemfitnahan atau membuat tudingan pada orang yang sudah meninggal.