Konflik Rusia Vs Ukraina
Terbukti Bunuh Warga Sipil, Tentara Rusia Akhirnya Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup: Saya Menyesal
entara Rusia pertama yang diadili atas kejahatan perang sejak invasi di Ukraina, menerima putusan hukuman atas perbuatannya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Tentara Rusia pertama yang diadili atas kejahatan perang sejak invasi di Ukraina, menerima putusan hukuman atas perbuatannya.
Pengadilan di Kyiv telah menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada seorang pemuda berusia 21 tahun itu.
Ia terbukti bersalah membunuh seorang warga sipil Ukraina yang tidak bersenjata.

Baca juga: Penuturan Pertama Komandan Ukraina setelah Menyerahkan Diri ke Rusia, Akui Ada Tentara Asing
Baca juga: Tentara Rusia Pertama yang Diadili atas Kejahatan Perang Akui Bersalah: Saya Diperintahkan Menembak
Dikutip dari Aljazeera, Selasa (24/5/2022), Vadim Shysimarin dituduh menembak kepala seorang warga sipil Ukraina, Oleksandr Shelipov (62), hingga tewas.
Peristiwa nahas itu terjadi saat pendudukan Rusia di sebuah desa di wilayah timur laut Sumy pada hari-hari awal perang.
"Pengadilan telah memutuskan bahwa Shysimarin bersalah dan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup," kata hakim Sergiy Agafonov diilansir Tribunwow.com pada Senin (23/5/2022), di Kyiv.
"Pembunuhan itu dilakukan dengan niat langsung."
Tentara Rusia, yang mengaku bersalah, mengatakan kepada pengadilan pekan lalu bahwa dia menembak Shelipov di bawah tekanan dari tentara lain.
Mereka saat itu mencoba mundur dan melarikan diri kembali ke Rusia dengan mobil curian pada 28 Februari, hari keempat invasi Moskow.
Dalam sambutan penutupnya, dia meminta maaf dan meminta maaf kepada janda Shelipov.
"Saya menyesalinya. Saya sangat menyesalinya. Saya tidak menolak dan saya siap menerima segala tindakan yang dikenakan," kata Shysimarin.
Prajurit yang mengenakan kaus berkerudung biru dan abu-abu itu, menyaksikan persidangan tanpa suara dari kotak kaca di ruang sidang.
Ia tetap tenang dan sama sekali tidak menunjukkan emosi saat putusan dibacakan dalam bahasa Ukraina.
Seorang penerjemah menerjemahkan untuknya ke dalam bahasa Rusia.
Pengacara Shysimarin, Viktor Ovsyannikov, mengatakan dia akan mengajukan banding atas putusan tersebut, dan memiliki waktu 30 hari untuk melakukannya.