Konflik Rusia Vs Ukraina
Berbagi 1 Toilet dengan Ribuan Orang, Pengungsi Ukraina Ungkap Mengerikannya Kamp Penyaringan Rusia
Pasangan suami istri yang melarikan diri dari Mariupol, Ukraina menuturkan rasanya berada di kamp penyaringan/ filtrasi Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Dia berhasil melewati sekitar 12 pos pemeriksaan Rusia dan dengan aman sampai di Zaporizhzhia
Pasangan itu kemudian naik kereta semalam ke Lviv.
"Dari kamp penyaringan, anda hanya dapat melarikan diri menggunakan pengemudi pribadi lokal yang berisiko ini," kata Oleksandr.
"Untungnya, ada orang baik di antara mereka."
Baca juga: Respons Rusia soal Bantuan Militer Joe Biden Rp 11 Triliun dan Kedatangan Menteri AS ke Ukraina
Baca juga: Wanita dan Anak-anak Terjebak di Bunker, Rezimen Azov Sebar Video Penampakan Terkini Mariupol
Warga Mariupol Diduga Dibawa Paksa
Santer diberitakan bahwa ribuan penduduk Mariupol, Ukraina dibawa paksa pasukan Rusia.
Hingga saat ini belum diketahui nasib penduduk yang didominasi wanita dan anak-anak tersebut.
Muncul kekhawatiran bahwa pasukan Presiden Vladimir Putin mengumpulkan para penduduk tersebut ke semacam kamp konsentrasi.
Dilansir TribunWow.com dari Sky News, Minggu (20/3/2022), Walikota Mariupol Vadym Boychenko mengklaim bahwa beberapa ribu penduduk Mariupol telah dibawa secara paksa ke Rusia.
Namun, belum ada bukti maupun konfirmasi dari pihak terkait mengenai tudingan ini.
Boychenko menuduh beberapa penduduk diarahkan ke kota-kota terpencil begitu melintasi perbatasan Rusia.
Ia pun membandingkan praktik ini seperti yang pernah terjadi pada masa perang dunia kedua.
Pada masa itu, sejumlah penduduk etnis Yahudi dibawa oleh tentara Nazi ke kamp-kamp konsentrasi untuk dieksekusi atau mengalami penyiksaan.
Dia mengatakan orang-orang secara ilegal dipindahkan dari distrik tepi kiri dan tempat perlindungan di gedung klub olahraga.
Tempat perlindungan tersebut disebut berisi dari seribu orang yang bersembunyi dari pengeboman.