Konflik Rusia Vs Ukraina
Sebut Ukraina Tembak Tentara yang Menyerah, Sersan Tawanan Rusia Ungkap Kemerosotan Moral Pasukan
Seorang sersan dari unit pasukan Ukraina yang menyerah pada Rusia membeberkan kondisi satuan militer negaranya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Menurut Yankovsky, pemimpin dalam kelompok itu adalah seorang aktivis Sektor Kanan bernama Vuiko.
"(Dia) pria yang sangat kejam, dia bahkan memiliki tanda panggilan Punisher (Penghukum)," katanya.
Juga dalam kelompok itu adalah penembak jitu dengan tanda panggilan 'Gagak'.
"Selama pertempuran, dia mengambil posisi di belakang dan memperingatkan bahwa dia akan 'membasahi' semua orang yang berlari ke arah yang salah," kata Yankovsky.
Baca juga: Situasi Terkini di Pertahanan Terakhir Mariupol, Tentara Ukraina Ungkap Alasan Tak Menyerah ke Rusia
Baca juga: Rusia Pilih Blokade ketimbang Serbu Mariupol, Inggris Ungkap Tujuan Putin
Alasan Prajurit dan Warga Sipil Mariupol Tak Menyerah
Prajurit militer dari resimen Azov Mariupol menuturkan kondisi pertahanan terakhir di kompleks pabrik baja Azovtal.
Diungkapkan juga alasan mengapa tentara yang sudah terdesak di pabrik baja Azovtal enggan menyerah ke Rusia.
Begitupun warga sipil yang memilih bersembunyi meski kekurangan air, makanan, bahkan obat-obatan.

Dilansir TribunWow.com dari BBC, Jumat (22/4/2022), sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin membatalkan serangan yang hendak dilancarkan ke Azovtal.
Alih-alih, Putin justru memerintahkan pasukannya untuk memblokade pabrik tersebut agar tak ada yang bisa lewat.
Sebagian besar Mariupol telah hancur dalam beberapa minggu pengeboman berat Rusia dan pertempuran jalanan yang intens.
Pasalnya, pelabuhan Laut Azov itu adalah sasaran perang Rusia agar dapat melepaskan lebih banyak pasukan untuk bergabung dengan serangan Rusia di wilayah Donbas timur.
Berbicara dari pabrik Azovstal, Svyatoslav Palamar dari resimen Azov mengatakan para pembela telah menangkis gelombang serangan Rusia.
"Saya selalu mengatakan bahwa selama kita di sini, Mariupol tetap di bawah kendali Ukraina," tegas Palamar.
Ia mengatakan Rusia telah menembaki pabrik baja dari kapal perang dan menjatuhkan bom penghancur bunker di atasnya.