Konflik Rusia Vs Ukraina
Jadi Andalan Putin, Ini 6 Jenderal Berdarah Dingin yang Tangani Invasi Rusia ke Ukraina
Dari perang saudara berdarah di Suriah hingga pencaplokan brutal Krimea, Presiden Rusia Vladimir Putin mengandalkan 6 jenderal besarnya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
Setidaknya dua pesawat sayap tetap Rusia meninggalkan pangkalan udara Hmemim di dekatnya tepat sebelum serangan itu, menurut PBB.
Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB untuk Suriah menemukan serangan itu menewaskan sedikitnya 43 warga sipil termasuk tiga perempuan dan satu laki-laki, sementara sedikitnya 109 terluka, termasuk 18 anak-anak dan 15 perempuan.
Sebagian besar korban menderita luka parah dengan beberapa dibawa ke rumah sakit dengan kepala dipenggal, luka bakar parah, atau tanpa anggota badan.
Berbicara pada 29 Juli 2019, Rudskoy membantah bahwa pesawat Rusia terbang di daerah itu.
Rudskoy sebelumnya juga membantah bertanggung jawab Rusia atas pemboman rumah sakit al-Sakhour.
4. Kolonel Jenderal Sergei Vladimirovich Surovikin
Kolonel Jenderal Sergei Vladimirovich Surovikin merupakan komandan pasukan Rusia di Suriah antara Maret dan April 2019,
Ia diklaim bertanggung jawab atas pemboman kota-kota Ukraina selama invasi Rusia.
Ia bertugas pada tahun 1991, selama percobaan kudeta terhadap pemerintah baru untuk menyelamatkan Uni Soviet.
Surovkin secara pribadi memimpin sebuah barisan kendaraan lapis baja di Moskow yang menabrak pengunjuk rasa damai, menewaskan tiga orang.
Dia dinyatakan bersalah pada tahun 1995 atas kepemilikan senjata secara ilegal dan dijatuhi hukuman delapan tahun penjara, tetapi dibebaskan setelah hanya satu tahun.
Tahun lalu, Surovkin dipromosikan menjadi Jenderal Angkatan Darat, dengan banyak yang berspekulasi bahwa dia akhirnya bisa menggantikan Gerasimov.
Dia mengambil alih sebagai kepala pasukan Putin di Suriah pada 2017, dan sekali lagi dari Januari hingga April 2019.
5. Kolonel Jenderal Andrei Nikolaevich Serdyukov
Kolonel Jenderal Andrei Nikolaevich Serdyukov merupakan komandan pasukan Rusia di Suriah dari April 2019 hingga September 2019.