Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Warga Afrika Pilih Jadi Relawan Perang di Ukraina ketimbang Tinggal di Negara Asal Mereka

Ratusan warga negara-negara Afrika tertarik untuk mendaftar menjadi relawan perang di Ukraina melawan pasukan Rusia.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AFP/BBC.com
Masyarakat pro Russia di Republik Afrika Tengah melakukan demonstrasi di Bangui pada Maret 2022. Terbaru, sejumlah warga Afrika yang pro Ukraina mengaku ingin ikut menjadi relawan perang di Ukraina ketimbang tinggal di negara asal mereka. 

Dilansir TribunWow.com, berikut ini adalah sejumlah fakta seputar kontroversi relawan ikut perang Rusia Vs Ukraina.

Baca juga: Loker Tentara Bayaran di Ukraina Dibayar Rp 28 Juta per Hari Plus Bonus, Ini Tugasnya

Baca juga: Kotanya Dikuasai Putin, Warga Ukraina Lihat Pasukan Rusia Coba Lakukan Pencitraan Pakai Cara Ini

1. Putin Persilakan Relawan Bantu Lawan Ukraina

Hari ini pada Jumat (11/3/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan siap menampung sukarelawan yang ingin membantu Rusia menghadapi Ukraina.

Dikutip TribunWow.com dari Sky News, pernyataan ini disampaikan oleh Putin saat mengadakan rapat dengan Dewan Keamanan Rusia.

Pada saat rapat, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyampaikan, ada 16 ribu relawan di Timur Tengah yang siap datang ke Ukraina membantu melawan Rusia.

"Jika kau lihat ada orang-orang yang atas keinginannya sendiri, bukan karena uang, datang membantu masyarakat yang tinggal di Donbas, maka kita perlu memberikan apa yang mereka mau dan membantu mereka datang ke zona konflik," ujar Putin.

Shoigu lalu mengusulkan kepada Putin agar senjata-senjata milik pasukan Ukraina yang berhasil disita, diberikan ke masyarakat Donbas.

Senjata yang berhasil disita oleh pasukan Rusia di antaranya adalah senjata buatan negara-negara barat.

Putin pun menyetujui usul yang disampaikan oleh Shoigu.

"Tolong segera lakukan," ujar Putin ke Shoigu.

2. Siap Mati karena Hidup Sendirian

Sejak Selasa (1/3/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengeluarkan sebuah kebijakan untuk meniadakan kewajiban visa bagi warga negara lain yang sukarela ingin ikut berperang melawan Rusia di Ukraina.

Zelensky sebelumnya telah mengumumkan mengajak warga negara lain untuk bergabung bersama Ukraina melawan Rusia.

Sementara itu, ratusan warga negara Inggris telah ramai mendaftar di Kedutaan Besar Ukraina untuk Inggris terkait lowongan sukarela menjadi milisi melawan Rusia.

Pendiri badan bantuan kemanusiaan UK Aid for Ukraine, Harry Jackson justru miris melihat banyaknya warga negara Inggris yang dengan mudahnya bergabung menjadi sukarelawan di Ukraina.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaAfrikaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyNigeria
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved