Konflik Rusia Vs Ukraina
Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-20, China Nekat Turun Tangan hingga Aksi Protes saat Siaran Langsung
Jelang hari ke-20 invasi Rusia ke Ukraina, belum ada solusi efektif untuk mengakhiri perang tersebut.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Ia juga mengatakan bahwa masyarakat Rusia menentang perang tersebut.
Kabar terakhir, wanita yang bekerja sebagai editor TV itu terancam dipenjara 15 tahun karena melanggar peraturan baru Rusia.
Sementara itu, dilansir Aljazeera, Selasa (15/3/2022), serangan Rusia semakin gencar dilakukan di sejumlah kota Ukraina.
Dua ledakan keras telah mengguncang ibukota Kiev sementara raungan sirine peringatan serangan udara terdengar di berbagai kota, termasuk Odesa, Chernihiv, Cherkasy, dan Smila.
Namun, 160 kendaraan berhasil keluar dari Mariupol mengangkut para pengungsi dari kota yang kerap mendapat serangan Rusia.
Menilik ekskalasi serangan, Kementerian Pertahanan Inggris khawatir bahwa Rusia berencana menggunakan senjata pemusnah masal seperti senjata biologi atau kimia.
Adapun menurut catatan, sejak awal invasi dilaksanakan hingga sekarang, sudah lebih dari 90 anak-anak Ukraina tewas sementara 100 anak terluka.
Di sisi lain, upaya perdamaian kembali digelar dengan setelah perundingan pada Senin (14/3/2022) tidak menemui perkembangan.
Pembicaraan antara pihak Ukraina dan Rusia dijadwalkan kembali digelar pada hari ini.
Baca juga: Ini yang Dilakukan AS jika China Benar-benar Ikut Campur dalam Perang Rusia Lawan Ukraina
Baca juga: China Putuskan Bantu Rusia Invasi Ukraina, Dukung Perekonomian dan Berencana Kirim Senjata
Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-19
Berikut sejumlah peristiwa terkini perkembangan perang Ukraina dan Rusia yang dirangkum TribunWow.com, Senin (14/3/2022).
1. Serangan di Perbatasan Polandia
Dilansir The Guardian, Kementerian Pertahanan Rusia telah mengakui bertanggung jawab atas serangan roket di Pusat Penjaga Perdamaian dan Keamanan Internasional.
Sebanyak 35 orang dikabarkan tewas akibat serangan di pangkalan militer dekat perbatasan Polandia pada hari Minggu (13/3/2022) tersebut.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut tindakan Rusia itu barbar dan mengatakan insiden itu adalah ujian bagi seluruh umat manusia.