Konflik Rusia Vs Ukraina
Ini yang Dilakukan AS jika China Benar-benar Ikut Campur dalam Perang Rusia Lawan Ukraina
Setelah melakukan perundingan langsung, perwakilan Amerika Serikat (AS) merasa yakin pemerintah China akan turun tangan membantu Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Setelah melakukan perundingan langsung, perwakilan Amerika Serikat (AS) merasa yakin pemerintah China akan turun tangan membantu Rusia.
Dikabarkan bahwa China akan memberi dukungan ekonomi terhadap Rusia yang terkena sanksi global akibat invasi ke Ukraina.
Tak tinggal diam, AS rupanya telah menyusun rencana jika dukungan China tersebut melebar hingga ke ranah militer.

Baca juga: China Putuskan Bantu Rusia Invasi Ukraina, Dukung Perekonomian dan Berencana Kirim Senjata
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-19, Kadyrov Diisukan Maju ke Medan Perang hingga Keterlibatan China
Dilansir TribunWow.com dari The Guardian, Selasa (15/3/2022), penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, menggelar pertemuan dengan perwakilan China, Yang Jiechi.
Dalam pertemuan tujuh jam tersebut, dibahaslah permasalahan tentang posisi negara dalam konflik Rusia-Ukraina.
Disebutkan bahwa pihak China mengindikasikan adanya keberpihakan pada Rusia.
Menurut pejabat tinggi AS yang enggan disebutkan namanya, pemerintahan Presiden Xi Jinping telah memutuskan untuk membantu Rusia.
Satu di antaranya adalah memberi dukungan ekonomi pada Rusia yang sedang dalam krisis akibat sanksi internasional.
Disinyalir, China sedang mempertimbangkan untuk mengirim perlengkapan militer guna mendukung serangan Rusia ke Ukraina.
"China telah memutuskan bahwa mereka akan memberikan dukungan ekonomi dan keuangan, dan mereka menggarisbawahi hal itu hari ini. Pertanyaannya adalah apakah mereka akan melangkah lebih jauh," kata pejabat tersebut.
Tercatat, Rusia selama ini kerap memesan drone tempur dan berbagai bentuk amunisi dari China.
Namun, transaksi tersebut dinilai tak akan mudah untuk dilaksanakan.
"Kedua belah pihak memahami bahwa mereka tidak berbagi sistem yang sama, dan itu membuatnya bermasalah," kata pejabat terkait.
Sementara itu, CNN melaporkan bahwa militer Rusia juga meminta bantuan berupa paket ransum.
Hal ini menandakan adanya masalah logistik parah yang dialami Rusia dalam konflik berkepanjangan tersebut.