Konflik Rusia Vs Ukraina
Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-20, China Nekat Turun Tangan hingga Aksi Protes saat Siaran Langsung
Jelang hari ke-20 invasi Rusia ke Ukraina, belum ada solusi efektif untuk mengakhiri perang tersebut.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Senada dengan PM Inggris, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengutuk serangan itu, dan menyerukan kebrutalan harus dihentikan.
2. Korban Tewas Terus Bertambah
Seorang wanita hamil dan bayinya meninggal setelah Rusia mengebom rumah sakit bersalin di Mariupol, Ukraina.
Wanita yang sedang dalam proses persalinan itu sempat dilarikan ke ambulans dengan tandu untuk mendapat pertolongan pertama.
Gambar dari insiden mengerikan tersebut telah viral beredar di dunia maya.
Pihak Palang Merah menyatakan terhitung lebih dari 2.100 warga Mariupol tewas akibat serangan Rusia.
Jurnalis asal AS, Brent Renaud, juga dikabarkan gugur lantaran ditembak mati di luar Kiev.
Ia menjadi jurnalis asing pertama yang dilaporkan menjadi korban dalam perang tersebut.
Sementara itu, dua orang tewas setelah sebuah peluru menghantam sebuah bangunan perumahan di Kiev pada Senin pagi.
Lembaga pelayanan darurat Ukraina menyebutkan ada tiga orang lainnya terluka dalam serangan itu.
Melihat korban-korban yang terus meningkat, Zelensky kembali mendesak NATO untuk menerapkan zona larangan terbang.
"Jika kalian tidak menutup langit kami, hanya masalah waktu sebelum roket Rusia jatuh di wilayah kalian, di wilayah NATO," kata Zelensky.
3. China Dituding akan Terlibat Perang
Financial Times melaporkan pihak Rusia telah meminta peralatan militer dari China sejak awal invasi.
Permintaan tersebut telah memicu kekhawatiran di Gedung Putih bahwa Beijing akan membantu Rusia menginvasi Ukraina.