Lawan Covid19
Selama Pandemi Covid-19 Gangguan Kesehatan Mental dan Depresi Naik 6 Persen, Ini Kata Psikolog
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti karena kehilangan keluarga terdekat, kehilangan pekerjaan, dan karena kehidupan yang berubah total.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM – Selama pandemi Covid-19, gangguan kesehatan mental secara umum dan depresi masyarakat di Indonesia naik enam persen.
Hal ini diungkapkan oleh Co-Founder Pijar Psikologi, Regis Machdy dalam dialog produktif FMB9, ‘Prokes Dilanggar Semua Rugi’, Selasa (2/11/2021).
Regis menyebut, selama pandemi bahkan orang-orang yang mengunjungi psikoloh meningkat tiga kali lipat, dibanding sebelum Covid-19 melanda Tanah Air.
Baca juga: Termasuk Gejala Ringan, Studi Ungkap Penyintas Covid-19 dengan Kabut Otak Mengalami Peningkatan
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti karena kehilangan keluarga terdekat, kehilangan pekerjaan, dan karena kehidupan yang berubah total.
“Dari kita yang hidup aktif, tiba-tiba harus diam seolah-olah terkerangkeng. Jadi sebenarnya ada banyak sekali faktor,” kata Regis.
Ia berujar kesehatan fisik dan kesehatan mental adalah dua hal yang sama sekali tidak bisa dipisahkan.
Angka ini tentunya sesuatu yang menyedihkan, kendati faktanya hidup akan selalu menemukan yang namanya ketidakpastian.
“Program kami memang terkait kesehatan mental, utamanya terkait pandemi. Misalkan, kami cukup sering berdialog dengan teman-teman lewat webinar membahas kesepian selama masa pandemi,” ujarnya.
Regis mengatakan pihaknya menemukan banyak isu orang-orang yang merasa kesepian, hingga orang-orang yang mengalami gangguan tidur selama menyelenggarakan webinar.
Baca juga: Terdampak Covid, Teddy Akui Keuangannya Berantakan hingga Tabungan dengan Lina Jubaedah Habis: Ludes
Banyak masyarakat yang tidak sadar bahwa beraktivitas dan terkena sinar matahari itu membantu mengaktifkan hormon melatonin yang membantu seseorang tertidur.
Namun selama pandemi, dengan dibatasinya pergerakan membuat tubuh tidak bisa mengaktifkan hormon tersebut.
“Ketika pandemi, tubuh kita semacam konslet, bingung karena tidak ada hormon yang membantu menidurkan kita,” ujarnya.
Baca juga: Kemenkes Sebut Sejumlah Pasien dan Penyintas Covid-19 Alami Depresi, Cegah dengan 7 Cara Berikut
Oleh karenanya, pihaknya banyak membantu masyarakat untuk memberikan edukasi yang berkaitan dengan gangguan tidur maupun gangguan yang terkait kesehatan mental selama pandemi Covid-19.
Pihaknya juga membuka ruang konsultasi yang berkaitan dengan kesehatan mental.
“Selain edukasi, waktu awal pandemi kami juga membuka konsultasi gratis untuk 50 kuota per minggu."