Terkini Daerah
Istri Jadi TKW, Ayah Lampiaskan Emosi lalu Aniaya Anak jika Tak Dikirimi Uang, Begini Kronologinya
AS (33), seorang ayah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), tega menganiaya anak kandungnya yang masih berusia 8 tahun.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
Tak Akui Perbuatan
Sementara itu, AS tetap tak mengakui perbuatannya meski sudah ditangkap polisi.
Ia mengatakan bahwa sang anak sudah tak pulang empat hari.
AS berkilah, biasanya korban selalu menelepon jika pergi ke rumah sang nenek.
Namun, kali ini korban menghilang empat hari tanpa kabar.
”Yang bawa handphone bibiknya, kadang dia (anak saya) yang bawa telepon, kalau pulang kerja dia kabarin minta beliin ini, beliin ini pak,” terang AS.
Baca juga: Pengakuan Anak Disabilitas Dianiaya Pengasuh di Sleman, Diikat di Tiang hingga Disiram Air Panas
Baca juga: Tak Peduli Korban Menjerit, Cucu di Palembang Terus Aniaya Neneknya hingga Tewas: Saya Kesal
Karena kesal, AS akhirnya menjemputnya ke tempat mengaji dan membawanya pulang.
Sesampainya di rumah, ia kemudian memukul korban.
”Akhirnya saya cebet (cambuk) pakai sabuk sama (sapu) lidi, udah jangan kayak gitu lagi! saya bilang kan. Oh ya pak (jawab si anak)," ungkap AS.
”Tidak tahu saya kok sampai sini (kantor polisi)."
Selain itu, AS juga membantah tudingan yang menyebutnya kerap menganiaya korban.
Ia mengaku sangat menyayangi anaknya.
Bahkan saat bekerja sebagai sopir travel, AS kerap membawa korban.
”Karena saya tahu ibunya tidak ada pak, bahkan sampai ke Sembalun saya bawa,” ucapnya. (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari TribunLombok.com dengan judul Pengakuan Ayah Aniaya Anak Kandung di Mataram, Kesal Telepon Tak Diangkat & Bantah Sering Memukul, dan Aniaya Anak Kandung di Lokasi Pengajian, Ayah di Mataram Terancam Penjara 5 Tahun