Breaking News:

Virus Corona

Efek Samping Vaksin Covid-19 Sinovac Dilaporkan Singapura, Ada 5 Gejala Serius Termasuk Bell's Palsy

Singapura melaporkan temuan tentang kejadian efek samping vaksin Covid-19 Sinovac di negaranya. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube/CBS News
Vaksin Sinovac dari China yang digunakan di Turki. Singapura melaporkan kejadian efek samping vaksin sinovac di negaranya. 

TRIBUNWOW.COM - Singapura melaporkan temuan tentang kejadian efek samping vaksin Covid-19 Sinovac di negaranya. 

Disebutkan jika diduga ada sekitar 90 efek samping dengan lima efek samping serius. 

Dilansir dari Channel News Asia, Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) mendapat laporan 90 dugaan efek samping setelah vaksinasi Sinovac-CoronaVac pada 31 Agustus.

Baca juga: Mungkin Tidak Disadari, Kenali 7 Tanda Kecemasan yang Bisa Dirasakan saat Isolasi Mandiri Covid-19

Baca juga: Bahaya Komplikasi Pembekuan Darah pada Pasien Covid-19, Kenali Tandanya saat Isolasi Mandiri

Ini termasuk satu laporan masing-masing Bell's Palsy, reaksi alergi serius dan vertigo dengan telinga berdenging, serta dua laporan anafilaksis.

Bell's Palsy disebabkan oleh peradangan saraf wajah dan merupakan suatu kondisi yang menyebabkan kelemahan sementara atau kelumpuhan otot-otot wajah.

Sedangkan anafilaksis adalah reaksi alergi yang jarang dan berpotensi mengancam jiwa yang dapat terjadi setelah vaksinasi.

Pada 31 Agustus, lebih dari 168.400 dosis vaksin Sinovac telah diberikan di Singapura.

Diklasifikasikan sebagai masalah serius ketika kejadian tersebut mengakibatkan rawat inap atau perpanjangan masa tinggal di rumah sakit.

Dan juga ketika mengakibatkan penurunan yang signifikan dalam tingkat fungsi atau kecacatan organ, mengakibatkan penyakit yang mengancam jiwa atau kematian, mengakibatkan cacat lahir atau secara medis penting.

Pfizer dan Moderna

Baca juga: Seusai Isolasi Mandiri, Studi Ungkap Penyakit Paru-paru Pasien Covid-19 Masih Bisa Terus Berkembang

Dalam pembaruannya, HSA juga mengatakan bahwa per 31 Agustus, pihaknya telah menerima 11.737 laporan dugaan efek samping terkait penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna Covid-19.

Laporan-laporan ini setara dengan 0,13 persen dari lebih dari 8,7 juta dosis yang telah diberikan pada 31 Agustus.

Efek samping yang paling sering dilaporkan sama denga yang telah diamati setelah vaksinasi dan umumnya akan pulih dalam beberapa hari.

Efek samping yang dirasakan seperti pusing, sesak napas, dada sesak, jantung berdebar, reaksi di tempat suntikan seperti nyeri dan bengkak, demam dan reaksi alergi seperti ruam, gatal, gatal-gatal dan pembengkakan kelopak mata, wajah dan bibir.

Secara keseluruhan, dugaan efek samping vaksin Sinovac juga konsisten dengan yang biasanya diamati setelah vaksinasi secara umum.

Pihak HSA menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau kejadian tersebut.

Di antara laporan tersebut terdapat 498 kasus yang diklasifikasikan sebagai efek samping yang serius, kata HSA dalam pembaruannya. Ini merupakan 0,006 persen dari dosis yang diberikan.

Dari kasus, 72 adalah laporan anafilaksis dan 49 adalah laporan reaksi alergi parah lainnya.

Semua pasien yang melaporkan anafilaksis dilaporkan telah pulih setelah perawatan medis, kata HSA.

"Tingkat kejadian anafilaksis yang dilaporkan secara lokal dengan vaksin adalah sekitar 0,87 per 100 ribu dosis yang diberikan, yang serupa dengan tingkat kejadian yang dilaporkan di luar negeri," dalam pernyataan HSA.

Efek samping serius lainnya termasuk eksaserbasi kondisi asma yang mendasari, kesulitan bernapas, detak jantung cepat, peningkatan atau penurunan tekanan darah, ketidaknyamanan dan nyeri dada, perikarditis atau miokarditis.

Dalam laporan tersebut, HSA juga mencantumkan beberapa efek samping yang menarik perhatian khusus, yang meliputi anafilaksis, Bell's Palsy, miokarditis, dan perikarditis.

"Sebuah peristiwa merugikan kepentingan khusus adalah peristiwa medis yang signifikan yang telah diamati secara historis dengan vaksin lain", kata HSA.

"HSA memantau dengan cermat terjadinya efek samping semacam itu untuk mendeteksi peningkatan apa pun di atas insiden awal," katanya.

Trombosis vena serebral (CVT) adalah salah satu efek samping yang menarik perhatian khusus yang dicatat oleh HSA.

"Ada kasus langka CVT yang dilaporkan dengan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna Covid-19, baik di luar negeri maupun lokal."

CVT adalah jenis bekuan darah yang sangat langka yang terjadi di pembuluh darah otak, yang dapat terjadi secara alami terlepas dari apakah orang telah divaksinasi, kata pihak berwenang.

HSA telah menerima 10 laporan dugaan CVT dengan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna Covid-19.

Namun semuanya dilaporkan tidak ada yang menjadi masalah serius. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya

Tags:
Virus CoronaCovid-19Singapuraefek sampingVaksinSinovac
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved