Virus Corona
Jadi Efek Samping Langka Vaksin, Risiko Pembekuan Darah Lebih Tinggi jika Terinfeksi Covid-19
Meski fenomena yang langka dan jarang terjadi, efek samping pembekuan darah dari vaksin Covid-19 membuat beberapa pihak khawatir.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Meski fenomena yang langka dan jarang terjadi, efek samping pembekuan darah dari vaksin Covid-19 membuat beberapa pihak khawatir.
Namun, penelitian mengungkap jika risiko pembekuan darah lebih tinggi pada pasien Covid-19 yang belum divaksin.
Penelitian tersebut merupakan penelitian peer-review yang dipublikasi dalam jurnal BMJ.
Baca juga: Studi Terbaru Ungkap Risiko Long Covid Berkurang 50 Persen pada Pasien yang Sudah Divaksin
Baca juga: Berikut Fakta Covid-19 Mu, Varian Asal Kolombia yang Diduga Kebal Vaksin, Kini Ada di 39 Negara
Mereka menganalisis 30 juta orang yang divaksinasi di Inggris antara Desember 2020 dan April 2021.
Para peneliti memperhitungkan tingkat rawat inap atau kematian akibat pembekuan darah, serta kelainan darah lainnya, dalam 28 hari.
Dilansir dari USA Today, penulis utama Julia Hippisley-Cox mengatakan jika tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan risiko apa pun yang terkait dengan vaksin secara substansial lebih kecil daripada infeksi Covid-19.
Studi ini tidak hanya melihat pembekuan darah tetapi juga trombositopenia.
Itu merupakan kondisi yang ditandai dengan jumlah trombosit yang rendah dan CVST, dan merupakan tanda pembekuan darah di otak.
Mereka juga mempelajari stroke iskemik, yaitu ketika gumpalan darah atau penyumbatan memotong suplai darah ke otak.
Baca juga: Kenali Manfaat Konsumsi Susu pada Pasien Covid-19 saat Menjalani Isolasi Mandiri
Studi tersebut menunjukkan peningkatan risiko trombositopenia dan pembekuan darah di pembuluh darah setelah dosis pertama vaksin AstraZeneca.
Untuk vaksin Pfizer, peneliti menemukan risiko yang lebih tinggi dari pembekuan darah di arteri dan stroke iskemik.
Tetapi ketika mereka terinfeksi Covid-19 risiko itu meningkat lebih dari dua kali lipat.
Untuk setiap 10 juta orang yang terinfeksi terjadi 934 kasus trombositopenia.
Mereka hanya menemukan 107 kasus tambahan setelah tembakan pertama dari jab AstraZeneca.
Untuk stroke iskemik, dosis Pfizer pertama hanya akan menghasilkan 143 kasus tambahan tetapi akan ada sekitar 1.699 kasus tambahan untuk setiap 10 juta orang setelah infeksi.