Breaking News:

Virus Corona

Benarkah Badai Sitokin karena Covid-19 Bisa Terjadi setelah Lama Selesai Isoman? Simak Penjelasannya

Rata-rata pasien Covid-19 mengalami badai sitokin setelah selesai menjalani isolasi mandiri atau dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
Warta Kota/Alex Suban
Para pekerja menyiapkan peralatan di Ruang ICU di Tower 7 Wisma Atlet yang menjadi Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19, di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/3/2020). 95 persen pasien Covid-19 yang parah mengalami badai sitokin. 

TRIBUNWOW.COM - Rata-rata pasien Covid-19 mengalami badai sitokin setelah selesai menjalani isolasi mandiri atau dinyatakan sembuh dari Covid-19

Hingga muncul pertanyaan, bisakah penyintas Covid-19 yang sudah benar-benar merasa sembuh dan cukup lama selesai menjalani isolasi mandiri mengalami badai sitokin?

dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD-KP yang bekerja unit perawatan intensif (ICU) Covid-19 dalam tayangan bertajuk Tanya IDI di Youtube PB Ikatan Dokter Indonesia pada Sabtu (28/8/2021) menjelaskan periode waktu di mana biasanya badai sitokin muncul.

"Secara umum itu, di hari-hari pertama tidak terjadi, minggu pertama tidak terjadi," jelasnya.

Baca juga: Bukan Komorbid, Konsidi Ini Berisiko Alami Badai Sitokin pada Covid-19, Lebih Baik Jangan Isoman

Baca juga: Seusai Isoman, Beberapa Gejala Bisa Bertahan hingga Setahun Lebih sejak Terpapar Covid-19, Apa Saja?

Periode waktu terjadinya badai sitokin disebutkan sangat bergantung dari respons imun atau sifat reaktif dari sistem kekebalan masing-masing pasien.

Meski waktunya tidak pasti, tetapi dia menyebut umumnya sekitar dua minggu setelah terpapar Covid-19.

"Sebagian bersar akan terjadi setelah 10 hari atau hingga 14 hari," tambahnya.

Namun dia mempertegas jika badai sitokin bisa terjadi dalam minggu pertama setelah terinfeksi Covid-19 atau saat pasien masih menjalani isolasi mandiri

Kondisi badai sitokin ini juga bisa berlangsung lama bahkan hingga 40 hari.

"Bisa terjadi responsnya yang berkepanjangan atau yang virusnya lambat hilang," ujarnya. 

Periode badai sitokin terjadi ketika pasien masih sakit atau mengalami infeksi Covid-19. 

Baca juga: Agar Tak Terpapar saat Ada yang Isolasi Mandiri di Rumah, Pahami Cara Penularan Covid-19

Jika kondisi sudah membaik namun tiba-tiba mengalami gejala dan mengalami badai sitokin, itu dinilai badai sitokin sudah terjadi sebelumnya dan baru memuncak ketika sudah sembuh.

"Saya sangat-sangat berpikir bahwa proses eskalasi atau badai sitokinnya terjadi ketika dia sakit, jadi bukan berarti ketika dia sembuh terus baru muncul, enggak," terangnya. 

Proses peradangan akibat badai sitokin bisa berlangsung terus bahkan setelah virusnya hilang. 

Karena itu dia menyebut jarak waktu badai sitokin dan infeksi Covid-19 tidak akan terpaut jauh. 

Halaman
12
Tags:
Badai Sitokinisolasi mandiriCovid-19Virus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved