Terkini Daerah
Mertua Dinyatakan Meninggal Positif Covid-19, Oknum Brimob Ngamuk di RS, Bawa Senjata dan Pecah Kaca
Oknum anggota Brimob ngamuk di RSUD Nunukan hingga pecahkan kaca karena tak terima mertuanya dinyatakan meninggal dalam kondisi positif Covid-19.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang oknum anggota Brimob diduga telah mengamuk di RSUD Nunukan, Kalimantan Utara.
Peristiwa tersebut terjad lantaran pelaku tak terima mertuanya dinyatakan meninggal dunia dengan status positif Covid-19.
Bahkan, anggota Brimob tersebut melakukan perusakan pada fasilitas rumah sakit.
Baca juga: 2 Sosok yang Buat Jerinx Mau Divaksinasi seusai Sempat Dipenjara karena Postingan Covid-19 di Medsos
Akibatnya, salah satu pintu kaca rumah sakit pecah karena ditendang.
Insiden itu terjadi pada hari Minggu (15/8/2021) sekira pukul 21.00 Wita.
Dikutip dari kompas.com, Humas RSUD nunukan, Khairil membenarkan adanya kejadian tersebut.
Khairi mengatakan, anggota Brimob itu merasa yakin bahwa mertuanya yang berusia yang berinisial B (51) meninggal bukan karena Covid, melainkan karena serangan jantung.
Oleh sebab itu, ia tak terima dan ngamuk di tempat kejadian.
Baca juga: PPKM Jawa-Bali Berakhir Hari Ini, Akankah Diperpanjang atau Tidak? Lihat Data Kasus Covid-19 Sepekan
Bawa Senjata saat Masuk ICU
Khairil menjelaskan bahwa oknum tersebut sempat marah-marah dan memaksa masuk ruang ICU pasien Covid-19.
Oknum Brimob tersebut bahkan berteriak-teriak menanyakan nama dokter yang bertanggungjawab atas para pasien.
"Oknum aparat tersebut tidak mendapat jawaban dari para perawat karena kondisi pasien ada yang butuh penanganan serius," ujar Khairil dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (16/8/2021).
Saat masuk ke ICU, anggota Brimob tersebut membawa senjata laras panjang yang diselempangkan di bahu.
Hal itu sontak juga membuat banyak pasien terganggu dan sejumlah perawat yang berjaga menjadi panik.
Para perawat kemudian meminta pertolongan kepada para petugas jaga sehingga oknum tersebut bisa dibawa keluar.