Virus Corona
Pasien Covid-19 Gejala Ringan Jangan Olahraga, Ini Aktivitas Fisik yang Bisa Dilakukan saat Isoman
Pasien Covid-19 meski tanpa gejala dan gejala ringan tidak dianjurkan untuk melakukan olahraga saat menjalani isolasi mandiri.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pasien Covid-19 meski tanpa gejala dan gejala ringan tidak dianjurkan untuk melakukan olahraga saat menjalani isolasi mandiri.
Mereka dianjurkan banyak melakukan istirahat untuk memulihkan tenaga.
Tetapi kekurangan aktivitas fisik juga bisa menyebabkan gangguan bagi kesehatan selama isolasi mandiri.
Dr. dr. Denny Agustiningsih, M. Kes yang merupakan pengajar Fisiologi Olahraga dan Kardiovaskuler di Universitas Gajah Mada (UGM) membedakan antara olahraga dan akivitas fisik.
"Aktivitas fisik itu merupakan semua kegiatan yang melibatkan otot-otot besar, yang menggerakkan otot-otot sehingga mengeluarkan energi," jelasnya dalam diskusi virtual bertajuk Olahraga dan Nutrisi Pada Isolasi Mandiri yang tayang di Youtube KAGAMA Channel pada Selasa (10/8/2021).
Baca juga: Dianjurkan Dikonsumsi saat Isolasi Mandiri, Ini Peranan Probiotik bagi Pasien Covid-19
Sedangkan olahraga merupakan aktivitas yang direncanakan atau didesain untuk kebugaran atau pencegahan penyakit.
Pasien Covid yang menjalani isolasi mandiri memang akan memiliki perubahan aktivitas harian karena terbatasnya apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan pasien selama terinfeksi Covid-19.
Secara otomatis pasien Covid-19 akan mengalami penurunan aktivitas fisik selama menjalani isolasi mandiri.
Kemudian, menurut data yang disampaikan, terdapat juga peningkatan aktivitas duduk dan durasi selama menjalani isolasi mandiri.
Dia menjelaskan ada berbagai risiko kesehatan yang bisa terjadi ketika seseorang duduk dengan durasi yang cukup lama.
"Jadi orang duduk lama itu sama dengan orang yang merokok, risiko untuk menderita penyakitnya sama," jelasnya.
Selain itu, kombinasi antara penurunan aktivitas dan durasi duduk yang cukup lama berpotensi menimbulkan masalah penyakit lain.
Baca juga: Panduan dari Pakar Cara Memenuhi Gizi untuk Pasien Covid-19 yang Menjalani Isolasi Mandiri

Dia juga menjelaskan berbagai gangguan yang bisa dialami ketika menjalani isolasi mandiri.
Antara lain adalah terjadinya gangguan tidur, gangguan psikologi seperti depresi, dan tidak bugar.
Masalah tersebut bisa terjadi karena berbagai hal yang menjadi rutinitas saat menjalani isolasi mandiri.
Untuk itu dia menganjurkan untuk tetap melakukan aktifitas fisik selama menjalani isolasi mandiri.
"Aktifitas fisik yang benar, yang sesuai dengan kemampuan kita, kita akan bisa menjaga kebugaran, meningkatkan imun, mencegah gangguan psikologi yang banyak muncuk, mengatasi gangguan tidur, dan menegah penyakit-penyakit kronik lainnya," jelasnya.
Tetapi dia tidak menyarankan olahraga bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Terlebih jika pasien mengalami dengan gejala ringan seperti demam, batuk, dan sakit perut.
"Bapak-ibu harus berada di rumah atau di tempat-tempat isolasi, dan bapak-ibu tidak boleh berolahraga selama dua minggu," jelasnya.
Dia juga mengingatkan meski pasien Covid-19 merasa mampu atau sebelumnya jika merasakan gejala yang sama dalam penyakit lain bisa diatasi dengan olaraga, untuk tidak melakukannya.
Baca juga: Bisa Dirasakan saat Isoman, Ini Penjelasan Mengapa Covid-19 Bisa Sebabkan Banyak Gejala Berbeda
Pasien Covid-19 dengan gejala ringan hanya dianjurkan melakukan aktivitas harian yang tidak berat.
Aktivitas yang bisa dilakukan seperti menyapu ruangan isolasi, merapikan tempat tidur, mencuci bagu sendiri, dan mencuci peralatannya sendiri.
Ketika pasien sudah tidak merasa gejala atau pasien tanpa gejla bisa menjalani olahraga tapi hanya olahraga ringan.
"Senam ringan, disarankan menggunakan iringan musik, berjalan kaki mulai dari kecepatan rendah hingga sedang, kemudian juga jaraknya pendek-pendek saja kemudian ditingkatkan," ujarnya.
Olahraga juga perlu diseling dengan melakukan peregangan.
Jika pasien tanpa gejala mampu melakukan olahraga yang lebih berat, dianjurkan melakukan olagraga beban yang menggunakan beban dirinya seperti push up dan squat, tetapi hanya sebagai selingan dan pastikan tidak terlalu lelah.
Olahraga itu juga tidak bisa dilakukan di minggu awal pasien terinfeksi Covid-19.
Pasien juga tidak dianjurkan melakukan olahraga yang melibatkan lari, lompat-lompat, berenang, bersepeda, dan angkat beban.
"Ini sama sekali tidak boleh karena olahraga yang berat ini akan mengganggu pembentukan sistem imun, akan melemahkan sistem imun, dan bahkan menimbulkan keadaan yang tidak diinginkan," ujarnya.
Kemudian jika terjadi batuk-batuk, nyeri dada, nyeri kepala segera hentikan aktivitas fisik dan segera menghubungi tenaga kesehatan. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)